Denpasar (Antara Bali) - Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara Denpasar Made Artana mengatakan ekonomi digital saat ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang menjanjikan prospek atau masa depan cerah.
"Tidak heran jika banyak generasi milineal yang mengasah kemampuannya menjadi wirausaha berbasis teknologi (technopreneur)," kata Artana, seusai acara kuliah umum bertema "Solusi Cerdas Menjadi Pengusaha di Zaman Now" di Kampus STMIK Primakara Denpasar, Bali, Rabu.
Namun khusus untuk di Bali, kata dia, ekosistem wirausaha berbasis teknologi ini masih kalah pamor dengan industri pariwisata, sehingga diperlukan penguatan eksosistem agar mampu mengakomodir dan menggarap potensi ekonomi digital di Bali terutama yang lahir dari kalangan mahasiswa.
"Yang paling penting saat ini adalah pembentukan dan penguatan ekosistem bagi berkembangnya `technopreneur` untuk menggarap potensi ekonomi digital yang begitu besar," ujarnya.
Artana menegaskan STMIK Primakara sebagai kampus "technopreneur" tentu sangat mendorong terciptanya penguatan ekosistem ekonomi digital di Bali. Terlebih potensi dan minat generasi muda Pulau Dewata untuk menjadi wirausaha muda semakin tinggi buktinya banyak di antara mereka mendirikan "start up" atau usaha rintisan berbasis teknologi sejak masih duduk di bangku kuliah.
Ia mengatakan ekosistem "technopreneur" dalam ekonomi digital saat ini ibarat kolam. Agar ikannya tetap hidup maka air kolamnya harus tetap jernih. Artinya ekosistem untuk menciptakan "technopreneur atau start up" teknologi harus bagus dan di bentuk dengan baik melibatkan dukungan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder).
Untuk itu STMIK Primakara bergandengan tangan dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) agar bisa memperkuat ekosistem ekonomi di Bali.
"STMIK Primakara dan Hipmi akan bersinergi agar mahasiswa yang ingin membangun bisnis dan menjadi `technopreneur` berada dalam ekosistem atau lingkungan yang tepat membantu mereka agar bisa tumbuh," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia membuka wawasan bisnis mahasiswa dan membakar semangat mereka untuk mulai membangun usaha termasuk menjadi "technopreneur".
Ia juga mengapreasi keberadaan kampus STMIK Primakara yang mampu menjadi kampus "technopreneur" dengan konsisten mencetak wirausahawan muda di bidang teknologi. Selain itu STMIK Primakara menjadi salah satu kampus di Indonesia yang menjadi percontohan oleh pemerintah pusat dalam rangka membangun jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
Hal tersebut juga menjadi atensi Hipmi, kata Bahlil, dengan menggalakkan program Hipmi perguruan tinggi sebagai upaya mendorong lebih banyak wirausaha muda lahir dari dunia kampus.
"Salah satunya STMIK Primakara kami dorong semakin menguatkan posisi sebagai kampus `technopreneur` di Bali. Generasi muda di kampus harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan," katanya. (WDY)