Denpasar (Antara Bali) - Bali Japan Club yang terdiri atas warga negara Jepang dan anak-anak keturunan warga negeri itu dengan warga Indonesia, menjual kaos atau t-shirt bertuliskan "HOPE, Ganbaruu Nihon from Bali".
Penjualan kaos di Mall Bali Balleria di Simpang Siur/Dewa Ruci, Kuta itu, Minggu, juga disertai aksi para relawan anggota Bali Japan Club meminta sumbangan kepada pengunjung pusat perbelanjaan tersebut dengan membawa keliling kotak amal.
Kaos berwarna merah bertuliskan pesan semangat Jepang, yang di Indonesia biasa disebut "Gambaru" atau pantang menyerah itu, dijual seharga Rp50.000 kepada pengunjung pusat perbelanjaan yang banyak didatangi wisatawan asing tersebut.
Bantuan para donatur dan hasil penjualan kaos di pusat perbelanjaan terbesar di Bali itu, menurut relawan Bali Japan Club, akan disumbangkan untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami di negeri Matahari Terbit tersebut.
Aksi tersebut cukup menarik perhatian masyarakat yang sedang berbelanja. Mereka membuka stan dengan memasang spanduk. Selain itu, sebagian dari anak-anak Jepang itu juga tidak malu-malu untuk bersuara lantang, bahkan berteriak, "Tolong, sumbangan untuk korban tsunami di Jepang".
Mereka melakukan hal itu secara berulang-ulang dalam bahasa Indonesia yang masih terdengar lucu. Tidak hanya masyarakat Bali yang turut memberikan donasi, beberapa warga negara asing juga terlihat memberikan bantuan dan membeli kaos.
Menurut Tomoko Hirata, salah seorang anggota Bali Japan Club, aksi sosial tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian organisasinya terhadap korban musibah yang terjadi di Perfektur Fukusima, 11 Maret 2011.
Meski musibah itu sudah berlangsung lama, Bali Japan Club akan terus melakukan aksi sosial serupa guna mengumpulkan dana bantuan setiap bulan hingga akhir Agustus 2011, katanya.
Bali Japan Club juga melakukan aksi serupa di Taksu Spa Bali, Ubud, 22 Mei lalu. Acara tersebut dikemas dengan tajuk "Holistic Healers Unite for Japan's Recovery", dimeriahkan oleh ekspatriat dari beberapa negara yang tinggal di Jepang.
Selain melakukan aksi pengumpulan dana, Bali Japan Club juga memperkenalkan beberapa kebudayaan asal negeri itu, seperti Beladiri Aikido, pembuatan Mochi, Bali Eco Karuta, aneka macam yoga hingga pembacaan Kartu Tarot.
Menurut Ketua Bali Japan Club Makiko Radom Iskandar, sebagian warga negara Jepang sudah merasakan kedekatan emosional terhadap Pulau Dewata, baik dengan penduduk maupun kebudayaannya.
Hal itu terlihat dari banyaknya warga negara Jepang yang menikah dengan masyarakat Bali. Sebagian dari mereka juga membuka usaha di Bali, sekaligus mempromosikannya ke Jepang.
Terkait dengan bencana alam tsunami di Jepang, Bali Japan Club hingga saat ini di antaranya telah membantu sekitar 23 orang warga negeri tersebut melalui keluarganya yang ada di Pulau Dewata, katanya.
Anggota Bali Japan Club, ujarnya, umumnya masih merasa khawatir atas apa yang terjadi di kampung halaman mereka. Hal itu mengingat beberapa dari mereka ada yang kehilangan anggota keluarganya akibat bencana tersebut.
Makiko menambahkan, meski gempa tsunami telah berakhir, namun beberapa gempa susulan masih terus terjadi secara berurutan, meski dalam skala kecil. Selain itu, dampak radiasi akibat rusaknya pusat listrik tenaga nuklir juga semakin membuat situasi di Jepang terpuruk.
Dalam aksi tersebut, mereka juga menyatakan bahwa meski dilanda musibah besar, Jepang akan dapat bangkit kembali. Mereka yakin Jepang mampu untuk mengubah negerinya kembali menjadi negara maju dan kuat.(*)
Warga Jepang Jual Kaos "Ganbaruu" Di Bali
Minggu, 5 Juni 2011 19:55 WIB