Nusa Penida (Antara Bali) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan segera melakukan operasi patuh penyaluran bahan bakar minyak (BBM) pascaperesmian SPBU Satu Harga di sejumlah titik di Indonesia.
"Mulai Januari 2018 kita akan segera melakukan OPP (operasi patuh penyalur) dengan mengecek legalitasnya, ketaatannya dan memastikan BBM dengan jenis tertentu harus sampai kepada rakyat yang benar-benar membutuhkan," kata Anggota BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar seusai peresmian SPBU Satu Harga di Desa Ped, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Sabtu.
Menurut dia, jika nanti ditemukan adanya SPBU yang curang maka akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Namun, pihaknya juga menegaskan agar semua pihak ikut serta mengawasi proses pendistribusiannya agar sampai ke tangan rakyat yang benar-benar membutuhkan. "Jika ada pelanggaran segera laporkan sehingga bisa ditangani secepatnya," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta juga akan membentuk badan pengelola di Nusa Penida sehingga semua diatur dalam satu pintu dan tidak ada persaingan harga atau mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Kami sedang berproses membuat badan pengelola satu pintu sehinga Nusa Penida bisa dikelola dengan baik mulai dari transportasi hingga penyaluran BBM," ujarnya.
Dia berharap Pulau Nusa Penida yang letaknya terpisah dengan Pulau Dewata itu bisa berumur panjang dan dinikmati oleh rakyat banyak.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk ikut serta mengawasi proses penyaluran BBM pascaperesmian SPBU Satu Harga tersebut sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat di daerah itu.
"Setelah peresmian SPBU ini saya berharap perekonomian di Nusa Penida teruma pariwisata bisa semakin maju dan bisa dinikmati oleh masyarakat banyak," ujarnya. (WDY)
BPH Migas Awasi Penyaluran Migas di Indonesia
Sabtu, 4 November 2017 22:07 WIB