Denpasar (ANTARA) -
PT Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM jenis Solar di wilayah Bali kini sudah berjalan lancar usai melakukan normalisasi untuk mengatasi kekurangan stok yang terjadi beberapa hari belakangan dan mendukung aktivitas masyarakat umum.
Deden Mochammad Idhani, Area Manager Communication, Relations and CSR PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui media penyampaian pesan WhatsApp yang diterima di Denpasar, Bali, Jumat menyatakan saat ini BBM jenis solar sudah tersalurkan untuk beberapa SPBU di wilayah Bali.
"Pertamina melakukan inisiatif normalisasi penyaluran BBM bersubsidi (solar) di wilayah Bali untuk mengatasi berkurangnya pasokan akibat kuota yang habis di beberapa SPBU," kata dia.
Bahkan, kata Deden, normalisasi tersebut sudah berjalan sejak 6 Desember 2022 dengan menambah kuota tiap harinya. Langkah normalisasi tersebut didasarkan kepada kuota propinsi, dimana hal tersebut dilakukan agar pasokan BBM dapat lebih merata ke SPBU-SPBU di seluruh wilayah Bali.
Baca juga: Polda Bali bentuk satgas selidiki dugaan penimbunan BBM
Adapun normalisasi BBM khususnya solar dilakukan dengan menambah pasokan dari sebelumnya 663 KL/hari, kemudian disalurkan secara bertahap dimana pada 6/12/2022 kuotanya menjadi 840 KL/hari, kemudian pada 7/12/2022 kuota bertambah menjadi 896 KL/hari dan 960 KL/hari pada 8/12/2022.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kenaikan pasokan BBM sekitar 26 sampai dengan 45 persen per harinya.
"Saat ini kondisi di SPBU-SPBU sudah berjalan normal, tidak terjadi antrian yang signifikan," kata dia.
Deden menyatakan Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh penyaluran sudah patuh terhadap regulasi dan kuota solar yang ditetapkan BPH Migas. Sebagai operator yang ditugaskan, pihaknya juga berkomitmen siap menyalurkan solar sesuai kuota yang ditetapkan.
Baca juga: Dishub Bali akui antrean solar bersubsidi buat kemacetan
Dia berharap masyarakat atau pelanggan tidak panik dengan adanya isu kehabisan stok solar yang beredar luas dalam masyarakat dan tetap membeli sesuai kebutuhan masing-masing.
"Kuota BBM per SPBU sudah ditentukan oleh BPH Migas. Dalam situasi terjadi kekurangan dikarenakan kuota habis, SPBU bisa saja mendapat penyaluran BBM dari SPBU lain yang kuotanya masih tersedia, selama masih dalam satu propinsi," kata dia.
Dia menyebutkan untuk realisasi pemakaian kuota BBM per kabupaten/kota se-Provinsi Bali telah mendekati angka 100 persen, namun Pertamina Patra Niaga optimis tetap dapat menyalurkan BBM sampai akhir Desember dengan aman.