Jakarta (Antara Bali) - PT PLN (Persero) memperoleh pinjaman investasi
dengan nilai total Rp16,3 triliun dari sindikasi lembaga keuangan bank
dan nonbank nasional melalui skema konvensional dan syariah.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam siaran pers perusahaan
mengatakan kredit investasi yang perjanjiannya ditandatangani di Kantor
Pusat PLN Jakarta pada Kamis itu mencakup pinjaman dengan skema
konvensional senilai Rp12 triliun dan skema syariah senilai Rp4,3
triliun.
"Untuk pertama kalinya, PLN melakukan penandatanganan kredit investasi
skema syariah dan ini merupakan kredit investasi skema syariah terbesar
di Indonesia. Semoga ini memberikan berkah pada PLN dalam membangun
infrastruktur kelistrikan dan semakin mendorong perkembangan industri
keuangan syariah di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan pinjaman berjangka waktu 10 tahun tersebut akan digunakan mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan.
Pinjaman
tersebut, ia menjelaskan, juga merupakan bentuk nyata kepercayaan
lembaga keuangan bank dan nonbank nasional terhadap pengelolaan keuangan
PLN yang tetap prudent dalam masa pembangunan atau ekspansi.
Seiring kemajuan program 35.000 MW, Sofyan mengatakan, kebutuhan
investasi PLN pada 2017 diperkirakan terealisasi sekitar Rp86 triliun
atau meningkat 43 persen dibandingkan realisasi 2016.
Realisasi investasi itu juga mendorong tercapainya rasio elektrifikasi nasional sebesar 93 persen per September 2017.
Sedangkan, total aset PLN per 30 September 2017 tercatat Rp1.312
triliun atau meningkat tiga persen dibandingkan 31 Desember 2016 sebesar
Rp1.274 triliun. (WDY)
PLN Mendapat Pinjaman Rp16,3 Triliun
Kamis, 2 November 2017 20:00 WIB