Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Tenurial
Reformasi Penguasaan Tanah dan Pengelolaan Hutan Indonesia Tahun 2017
di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebutkan
reformasi penguasaan tanah dan pengelolaan hutan ditujukan untuk
mewujudkan pembangunan berkeadilan khususbya di wilayah pedesaan.
"Ini juga merupakan aktualisasi Nawacita melalui distribusi aset
produksi seperti tanah guna meningkatkan akses masyarakat untuk mengolah
hutan dan lahan," katanya, terkait konferensi yang bertema mewujudkan
hak-hak rakyat melalui reformasi penguasaan tanah dan pengelolaan hutan.
Siti menyebutkan ada 12, 7 juta hektare lahan yang ditegaskan dalam RPJMN untuk redistribusi lahan.
Ia menambahkan konferansi itu akan membedah tema-tema kunci seperti
upaya mengatasi ketimpangan struktur, pengukuhan hutan adat, distribusi
manfaat dan hak masyarakat dalam hutan konservasi, perlindungan
masyarakat adat, penyelesaian konflik tenurial dan pengembangan ekonomi
berbasis masyarakat, investasi UMKM kehutanan dan lainnya.
Menurut Siti, konferensi itu antara lain akan menghasilkan refleksi
dan peninjauan terhadap peta jalan perluasan lahan wilayah yang dikelola
rakyat, dan upaya mengatasi berbagai konflik terkait lahan.
Hadir pada acara tersebut Menko Perekonomian Darmin Nasution,
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Kantor Staf Kepresidenan
Teten Masduki. (WDY)
Presiden Membuka Konferensi Tenurial Reformasi Penguasaan Tanah
Rabu, 25 Oktober 2017 13:37 WIB