Denpasar (Antara Bali) - Pameran pohon bonsai di ajang "Pesona Mandiri Nusa Dua Fiesta 2017" mendapat perhatian pengunjung warga masyarakat dan wisatawan yang berlibur ke Bali.
Pengurus "Kebo Iwa Bali Bonsai" Wayan Kasim, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali, Jumat, mengatakan kali ini pihaknya memamerkan 94 pot bonsai dengan berbagai ukuran gaya.
"Pohon bonsai yang dipamerkan dalam ajang tahunan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Nusa Dua, antara lain pohon santigi, serut, sitir, asam, amplas dan bustem," ujarnya.
Ia mengatakan sejak dimulai pameran tersebut, pengunjung pasti menyempatkan anjungan bonsai tersebut. Karena melihat dari bentuk fisik dan seni bonsai memang menjadi daya tarik tersendiri bagi warga masyarakat maupun wisatawan.
"Memang untuk membuat seni dari pohon yang besar menjadi kerdil sangat rumit dan memerlukan waktu cukup lama. Bagi seni tersebut harus tekun, karena memerlukan sentuhan dan waktu serta perawatan tanaman itu agar tetap hidup," ujarnya.
Wayan Kasim menuturkan hobi dalam seni bonsai sudah ditekuni sejak lama. Untuk mencari bahan kalau dulu masih mudah mendapatkan dengan cara mencari ke pegunungan maupun ke kawasan gersang.
"Namun sekarang seiring dengan semakin banyaknya menyukai tanaman kerdil tersebut, untuk mendapatkan bahan atau pohon itu sudah sulit, bahkan sudah tidak ada lagi," ujarnya.
Wayan Kasim menjelaskan tanaman bonsai yang dipamerkan kali ini adalah milik perorangan, tapi kalau ada pameran berkumpul untuk bergabung dalam kegiatan tersebut, seperti pada ajang "Nusa Dua Fiesta" ini.
"Tanaman yang kami pamerkan ini sehari-harinya adalah milik pribadi. Tapi kalau sudah pameran kami kumpul bersama dalam satu payung pencinta bonsai `Kebo Iwa Bali Bonsai`," ujarnya.
Ditanya harga pohon bonsai, kata Wayan Kasim, satu pohon bonsai dari harga Rp1,5 juta hingga Rp300 juta.
"Perkembangan seni bonsai saat ini semakin eksis, karena bonsai ini sangat menyenangkan, di samping itu salah satu gerakan pelestarian lingkungan," ujarnya.
Sementara itu, seorang mengunjung pameran bonsai Michael mengaku senang dengan adanya pameran bonsai tersebut, karena bisa memberi wawasan dalam seni lingkungan hidup itu.
"Saya tertarik dengan pameran bonsai. Banyak pohon yang hidup di alam bebas keadaannya besar dan tinggi. Namun berkat sentuhan para seni bonsai, diolah dan dipeliharan menjadi tanaman kerdil dan indah dipandang mata," ucapnya. (*)