Gianyar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menghadiri ritual "Ngusaba Kapat" di sejumlah pura di Kabupaten Gianyar dan Bangli, serta turut berbaur dengan umat melaksanakan persembahyangan.
"Mari kita doakan agar Bali senantiasa berada dalam lindungan Hyang Widhi (Tuhan)," kata Sudikerta saat menghadiri ritual Ngusaba Kapat di Pura Puncak Tirta Empul, Kabupaten Gianyar, Kamis.
Orang nomor dua di Bali itu juga menyampaikan apresiasinya atas semangat umat Hindu dalam "beryadnya" atau menghaturkan persembahan dan melaksanakan ritual.
"Yadnya merupakan wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan). Lebih dari itu, pelaksanaan upacara bertujuan pula untuk memohon perlindungan dan kesejahteraan sekala (jasmani) dan niskala (rohani)," ucapnya.
Namun, Sudikerta mengingatkan agar yadnya dilaksanakan sesuai dengan kemampuan sehingga nantinya tidak sampai meninggalkan utang.
Di sisi lain, dia juga mengajak umat Hindu untuk berdoa agar Tuhan memberi jalan terbaik terkait kondisi Gunung Agung yang sejak 22 September 2017 berstatus Awas.
"Kalaupun terjadi hal terburuk yaitu erupsi, kita memohon agar tidak menimbulkan kerusakan yang parah," ujarnya.
Dia berkeyakinan, doa yang dilaksanakan secara khusuk akan memberikan vibrasi positif.
Pada hari yang sama, Sudikerta yang didampingi Inspektur Provinsi Bali I Ketut Teneng juga menghadiri ritual "Ngusaba Kapat" di Pura Ulun Danu Batur dan Pura Tuluk Biyu Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli.
Ketua Panitia Karya Pujawali Pura Tuluk Biyu Ketut Sudana menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wagub Bali. Menurut dia, kehadiran guru wisesa (pemerintah) yang menjadi saksi akan menyempurnakan jalannya upacara.
"Kehadiran Wagub Bali juga merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap upaya peningkatan bakti umat," ucapnya.
Di tiga pura tersebut, Wagub Bali juga menyerahkan punia yang diterima oleh pangempon (penanggung jawab) pura. (WDY)