Mataram (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali diminta untuk menata kondisi kroditnya lalu lintas di kawasan wisata agar pelancong nyaman berlibur di Pulau Dewata.
"Beberapa bulan lalu saya pernah ke Bali merasakan macetnya di Kuta. Semestinya pemerintah daerah melakukan menata kembali sehingga wisatawan nyaman berada di Bali," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Nusa Tenggara Barat, Irnadi Kusuma sela-sela menerima kunjungan kerja Humas dan Protokol Setda Bali di Mataram, Selasa.
Selain itu, dia juga menilai sebagian besar jalan di Provinsi Bali kecil dan banyaknya kendaraan menambah daftar kemacetan di Bali.
Dia menyarankan agar Bali segera membangun jalan layang atau jalan bawah tanah untuk mengurangi kemacetan itu sehingga wisatawan berlibur tidak terjebak kemacetan.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Provinsi Bali, Nyoman Wardawan juga membenarkan kalau banyaknya kendaraan pribadi di Bali menjadi penyumbang terbesar kemacetan.
"Kemacetan ini akan menjadi bumerang bagi wisatawan di Bali, kalau tidak secepatnya ditangani bisa ditinggalkan," ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Media Biro Humas dan Protokol Provinsi Bali, I Ketut Yadnya Winarta mengklarifikasi kondisi lalu lintas di Pulau Dewata.
"Kami klarifikasi bahwa saat ini pak Gubernur sudah melakukan berbagai terobosan untuk mengatasi kemacetan di Bali," ujarnya.
Menurut dia, ada berbagai pertimbangan kajian budaya yang tidak bisa ditentang sehingga tidak bisa membangun jalan layang dengan mudah.
Selain itu, semua elemen masyarakat ikut ambil bagian untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk mengais rezeki. "Misalnya di gang-gang kecil di Kuta banyak masyarakat memanfaatkan menjadi lahan jualan sehingga tidak mungkin kami melakukan pelebaran jalan," ujarnya.
Dengan memberlakukan jalan satu arah itu sedikit mengatasi kemacetan di Pulau Dewata. (WDY)