"Doa bersama lintas agama ini bertujuan untuk keselamatan bencana Gunung Agung," kata Pangdam IX/Udayana, Mayjen Tni Komaruddin.
Selain melibatkan seluruh komponen masyarakat, doa bersama itu juga diikuti tokoh lintas agama dan ribuan siswa, dan anggota TNI/Polri.
"Melalui doa bersama lintas agama ini diharapkan akan menguatkan masyarakat Bali dalam menghadapi bencana Gunung Agung," ujarnya.
Pewarta Antara di Bali melaporkan para pemuka agama Hindu, Islam, Katholik, Kristen Protestan, Buddha, dan Kong Hu Cu itu memimpin doa bersama secara bergiliran.
"Kita tahu sekarang banyak berita-berita bohong atau hoax, yang seharusnya kalau dikatakan maksimal itu 70 ribu pengungsi, tapi sekarang sudah 144 ribu, jadi meningkat terus," katanya.
Dalam hal ini terkait bencana Gunung Agung, TNI sendiri sudah siap membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana Gunung Agung.
Saat ini, TNI sudah membuat sejumlah tenda, dapur lapangan dan mengirim anggotanya untuk berpatroli mengamankan wilayah yang ditinggalkan oleh warganya.
Di Klungkung, sejumlah siswa MI/MTs asal Karangasem mulai beradaptasi dengan lingkungan di sebuah MI/MTs di Jalan Gajamhmada, Klungkung.
"Anak-anak sudah mulai kerasan, tapi kami sebagai gurunya diminta absen ke Karangasem, padahal siswa kami sudah senang nebeng belajar di sekolah dan kami keberatan siswa kami dikembalikan kle Karangasem lagi," ujar seorang guru di sebuah MI/MTs di Jl Gajahmada, Klungkung, Munisah. (WDY)
Video oleh Pande Yudha