Denpasar (Antara Bali)- Pengurus Daerah Karang Taruna Provinsi Bali menyerahkan bantuan kepada pengungsi warga Karangasem di GOR Swecapura Klungkung akibat dampak status Level IV (Awas) Gunung Agung.
Ketua Umum Pengurus Daerah Karang Taruna Provinsi Bali Putu Supadma Rudana didampingi Sekretarisnya I Made Dastra kepada Antara, Senin pagi, mengatakan bahwa pihaknya peduli dengan kondisi warga Karangasem yang kini mengungsi di sejumlah tempat akibat Gunung Agung ditetapkan status Level IV sejak Jumat (21/9) malam oleh PVMBG.
"Kami bersama pengurus langsung menyerahkan sumbangan itu kepada pengungsi. Kami menyerahkan sumbangan berupa sembako, masker, selimut, dan air mineral. Kami juga berkoordinasi dengan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta," kata Supadma Rudana yang juga anggota DPR RI.
Supadma Rudana lebih lanjut mengatakan bahwa Karang Taruna Provinsi Bali periode 2017 s.d. 2022 sebenarnya baru saja terbentuk. Beberapa program jangka panjang dan jangka pendek sudah disusun. Namun, situasi darurat status awas Gunung Agung maka personel Karang Taruna yang baru terpilih turun ke daerah untuk membantu warga pengungsian.
"Karena darurat ada bencana Gunung Agung, Karang Taruna pun terpanggil untuk turut membantu warga pengungsi. Kami tidak mau lama-lama. Apa yang bisa kami bawa hari ini, kami serahkan. Kami urunan dengan pengurus Karang Taruna," kata pria yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu.
Ia mengatakan bahwa Karang Taruna seluruh Bali dari kepengurusan kabupaten dan kota akan diajak turun secara berkelanjutan sampai pengungsian berakhir.
"Termasuk sampai status awas Gunung Agung berakhir dan warga kembali ke rumah masing-masing. Ini aksi kemanusiaan kami buat membantu meringankan beban saudara-saudara kita di pengungsian," ujar anggota Komisi III DPR RI ini.
Ia mengatakan bahwa Karang Taruna Provinsi Bali sudah menunjuk koordinator untuk memantau empat kabupaten dan kota, antara lain, Karangasem, Bangli, Klungkung, dan Buleleng terkait dengan perkembangan situasi pengungsi.
"Apa saja yang dibutuhkan pengungsi itu didata, dan kami siapkan bantuannya. Supaya bantuan bisa tepat sasaran, kami arahkan langsung kepada panitia dan pemkab," kata Supadma Rudana yang juga pemilik Museum Rudana.
Ia menjelaskan tujuan pendataan pengungsian melalui koordinator Karang Taruna di kabupaten dan kota untuk memudahkan mendata kebutuhan pengungsi.
"Pantauan Karang Taruna Bali pengungsi masih kekurangan kebutuhan sehari-hari seperti susu bayi, selimut, air bersih, dan obat-obatan. Bantuan yang dibutuhkan akan kami datangkan secara berkelanjutan," katanya.(I020)