New York (Antara Bali) - Indonesia bersama 13 negara lain menjadi
sponsor bersama pertemuan tingkat tinggi guna membahas tema reformasi
PBB pada Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, AS, Senin.
Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi duduk
bersama memimpin jalannya pertemuan tersebut dengan tokoh dunia seperti
Sekjen PBB Antonio Guterres, Presiden AS Donald Trump dan Menlu Inggris
Boris Johnson.
"Fokus utamanya adalah menjadikan PBB ini lebih efisien dan
mengurangi birokrasi," kata Menlu Retno di Markas Besar PBB di New York,
Senin.
Isu reformasi di tubuh PBB menjadi salah satu agenda yang menjadi fokus Indonesia pada SMU PBB ke-72 kali ini.
Menlu Retno mengemukakan bahwa Indonesia bersama sejumlah negara
pada saat terjadi pergantian Sekjen PBB yang baru telah menyampaikan
pandangan mereka mengenai reformasi PBB.
Walaupun banyak negara yang fokus kepada reformasi di Dewan Keamanan
PBB, namun perlu juga dilakukan reformasi soal efisiensi.
Banyak negara memiliki pemikiran yang sama dengan Indonesia dalam
hal reformasi PBB karena PBB dianggap terlalu lambat dan tidak cukup
tanggap dalam menghadapi perubahan dunia.
Dengan mengatasi masalah efisiensi, diharapkan PBB bisa dengan cepat merespon situasi dunia yang dinamis, kata Menlu.
Dalam pertemuan di Markas PBB Senin pagi tersebut, Sekjen PBB
Antonio Guterres menyatakan dukunganya kepada usulan reformasi yang
diusung oleh 128 negara anggota PBB.(WDY)
Indonesia Mendorong Upaya Reformasi di Tubuh PBB
Selasa, 19 September 2017 8:13 WIB