Denpasar (Antara Bali) - Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Ari Soedewo siap mendukung program Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) untuk mendukung program Nawa Cita Presiden Joko Widodo dalam memberdayakan masyarakat di daerah pesisir (terluar/tertinggal).
"Kepala Bakamla mengemukakan hal itu kepada Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam pertemuan di Kantor Mendesa PDTT pada Senin (28/8)," kata Kasubbag Humas Bakamla RI, Kapten Marinir Mardiono, dalam siaran pers Humas Bakamla yang diterima Antara di Denpasar, Selasa.
Dalam pertemuan itu, kedua membahas peluang kerja sama antara Bakamla (Badan Keamanan Laut) dengan Mendesa PDDT yang telah dikukuhkan menjadi warga kehormatan Bakamla dalam suatu upacara yang berlangsung di dermaga Tunontaka, Nunukan, Kalimantan Utara (16/8).
Sebagai garda maritim paling depan, Indonesia Coast Guard (Bakamla) bekerja sama dengan Kemendesa PDTT untuk memberdayakan masyarakat di daerah pesisir terluar dan tertinggal. Motto Kemendesa PDTT adalah "yang tertinggal agar dijemput, yang tercecer agar dihimpun, dan yang terlupakan agar diingat, demi kedaulatan dan kejayaan NKRI".
"Bakamla tidak segan-segan menjadi leading sector penghubung antarpulau dengan dukungan Kemendesa PDTT," kata Kapten Mardiono mengutip Kepala Bakamla dalam pertemuan untuk fokus kedua pihak pada beberapa kegiatan yang akan datang.
Sebelumnya, Kemendesa PDTT yang didukung personel dari Bakamla, serta Pemkab Nunukan siap mengibarkan Bendera Merah Putih di perbatasan Indonesia-Malaysia, yakni Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Pulau Sebatik), 17 Agustus 2017.
Dalam kegiatan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Ke-72 Republik Indonesia itu, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo didampingi Mendesa, Eko Putro Sandjojo, memimpin Upacara Bendera 17 Agustus 2017 di Desa Sei Pancang, Pulau Sebatik itu. (*)