Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menemui 16 perwakilan
perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia di Istana
Kepresidenan Jakarta, Jumat.
"Ini dalam rangka ingin melakukan aksi komitmen kebangsaan, di mana
aksi kebangsaan ini bagaimana mewujudkan kesatuan Republik Indonesia,
bagaimana Pancasila sebagai ideologi negara, bagaimana UUD 1945 sebagai
dasar negara dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dari Aceh
sampai Merauke," kata Menteri Ristek Dikti M Nasir seusia mendampingi
Presiden menemui perwakilan PTN-PTS di Istana Kepresidenan Jakarta,
Jumat.
Nasir mengungkapkan aksi komitmen kebangsaan ini akan mengundang
sekitar 2.000-an rektor di seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan
pada akhir September.
"Pesan Presiden adalah ini harus dilakukan, ditindaklanjuti dan
Presiden akan memberikan waktu, namun belum ditetapkan, tapi perkiraan
di akhir September," kata Menristek Dikti.
Namun Nasir berharap para rektor yang akan diundang lebih dari 2.000
karena jumlah PTN-PTS di seluruh Indonesia mencapai 4.529, baik di
bawah Kementerian Agama maupun Kementerian Ristek Dikti.
"Dari Kementerian Agama sekitar 800-an dan sisannya di bawah Kemenristek Dikti," ungkap Nasir.
Menristek Dikti mengatakan aksi komitmen kebangsaan ini akan
dituangkan dalam pembelajaran semua dan perilaku, bahkan kaitannya
dengan radikalisme.
"Bagaimana kampus terhindar dari faham-faham radikalisme. Ini harus
kita jaga semua," ujarnya. Jangan sampai kata dia, mahasiwa kosong
kegiatan sehingga diisi oleh faham-faham tersebut. "Itu harus diisi
dengan nilai-nilai kebangsaan."
Menristek Dikti mengatakan bahwa peran pemerintah dalam kegiatan ini
selalu menganfirmasi pada seluruh perguruan tinggi dan melakukan
mediasi agar semua menjadikan satu.
"Kami bekerja dengan BNPT, BIN terkait hal-hal yang berhubungan
dengan kampus di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah menjaga Indonesia
dalam benteng wawasan kebangsaan ini," katanya.(WDY)
Presiden Menemui 16 Perwakilan PTN-PTS Seluruh Indonesia
Jumat, 25 Agustus 2017 13:55 WIB