Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong perbankan untuk mengoptimalkan implementasi transaksi nontunai menyeluruh mulai 1 Oktober 2017 di seluruh ruas tol di Tanah Air termasuk Tol Bali Mandara.
"Masing-masing perbankan sudah ada kartu elektroniknya, itu bagaimana mengoptimalkan dan mendorong untuk implementasi transaksi nontunai," kata Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Azka Subhan di Denpasar, Selasa.
Azka mengharapkan masing-masing bank yang memiliki kartu uang elektronik untuk mengoptimalkan promosi kepada masyarakat untuk menyukseskan program nasional yang serentak dilaksanakan di 34 ruas tol di Indonesia.
Ia mengharapkan perbankan memberikan harga lebih murah untuk pembelian kartu uang elektronik termasuk mempermudah pengisian ulang dan menjangkau masyarakat lebih luas sesuai masukan masyarakat.
Meski uang elektronik itu dapat dimanfaatkan untuk transaksi selain tol seperti transaksi di toko modern, namun Azka mengatakan saat ini fokus untuk menyukseskan transaksi digital di tol.
Dalam waktu dekat Bank Indonesia bersama PT Jasa Marga Bali Tol selaku pengelola Tol Bali Mandara dan perbankan, akan menggelar kampanye akbar untuk mendukung gerakan nontunai di jalan bebas hambatan pertama di Indonesia dibangun di atas perairan itu.
"Kami akan kumpul dengan perbankan untuk kampanye besar bersama pengelola tol, mungkin hampir Rp1 miliar biaya kampanye besar, " ucapnya.
Perbankan yang ikut serta dalam kampanye itu adalah bank yang menerbitkan kartu elektronik yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA, BPD Bali dan BTN.
Sementara itu Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim mengaku sudah siap 100 persen menerapkan transaksi nontunai menyeluruh yang sudah dimulai bertahap sejak beroperasi pada September 2013.
Saat ini, kata dia, ada 11 gardu tol yang dapat digunakan transaksi uang elektronik atau otomatis dan rencananya memasuki Oktober 2017 seluruh gardu tol sebanyak 20 unit sudah otomatis (uang elektronik).
Meski demikian, Akhmad menilai suksesnya penerapan tol nontunai tidak tergantung pada pengelola tetapi juga peran serta masyarakat dan perbankan sebagai penerbit uang elektronik.
Penggunaan transaksi uang elektronik (nontunai), lanjut Akhmad, akan mempercepat pelayanan di tol sepanjang sekitar 12,7 kilometer itu hanya memerlukan waktu sekitar dua detik, lebih cepat dibandingkan pembayaran tunai yang memerlukan waktu 15-20 detik. (WDY)