Tabanan (Antara Bali) - Yayasan Siwa Murti (YSM) Bali bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan menggelar ritual "Mebayuh Oton" dan "Sapuh Leger Massal" yang melibatkan sekitar 15.000 orang di pelataran Pura Luhur Pekendungan, Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Jumat malam.
Peserta tersebut di luar perkiraan, karena panitia sebelumnya hanya memperkirakan 6.500 orang. Jumlah peserta yang membludak itu menandakan animo masyarakat untuk mengikuti upacara tersebut begitu besarnya.
Peserta ritual pembersihan itu berasal dari berbagai pelosok desa di daerah "gudang beras" Pulau Dewata. Kegiatan ritual tersebut disaksikan Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, anggota DPRD Provinsi Bali I Gede Suamba, I Ketut Purnaya, dan I Gede Ketut Nugrahita Pendit, anggota DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa, I Made Dirga, dan I Nyoman Suadiana.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang juga Dewan Penasehat Yayasan Siwa Murti Bali merasa bersyukur. Sebab, niatnya untuk senantiasa menggelar "yadnya" bersama Ketua Yayasan Siwa Murti Bali Dr Jero Mangku Made Subagia.
"Saya sangat bersyukur niat kami di Yayasan Siwa Murti Bali mendapat sambutan hangat dari masyarakat," ujar Bupati Eka.
Ia mengatakan, kegiatan "mabayuh oton" dan "sapuh leger" massal itu sengaja digelar untuk menepis pemikiran bahwa tidak benar biaya yang dibutuhkan untuk melakukan yadnya mahal.
"Asal kami gotong royong, yakinlah bisa laksanakan tanpa membebani siapapun. Dan, terbukti hari ini kita bisa membantu. Bisa berinvestasi karma," tegasnya di hadapan peserta upacara.
Yayasan Siwa Murti Bali dalam waktu dekat juga merencanakan untuk menggelar ritual potong gigi massal di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli melibatkan sekitar 3.000 warga setempat.
Hal itu dilakukan karena ada warga setempat seumur hidup belum bisa melakukan ritual potong gigi. Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan I Nyoman Arnawa, dan Ketua Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi Wisnu Bawa Temaja.
Adi Wiryatama memberikan apresiasi terhadap kegiatan itu untuk membangkitkan kesadaran umat. Melalui kegiatan gotong royong akan mampu meringankan beban masyarakat.
"Jika kegiatan ritual potong gigi dilakukan secara pribadi akan memerlukan biaya yang besar, waktu yang diperlukan juga tidak sebentar," ujar Adi Wiryatama. (WDY)