Jakarta (Antara Bali) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
memastikan utang pemerintah akan selalu dikelola secara berhati-hati
dengan mengedepankan tata kelola yang berlaku.
"Pemerintah akan terus mengelola utang secara hati-hati dan
bertanggung jawab sesuai standar pengelolaan yang dianut oleh
negara-negara di dunia," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga akan menjaga tingkat utang
agar tidak mengancam stabilitas perekonomian dan tidak menjadi beban
yang tidak dapat dipenuhi.
"Dengan rasio utang terhadap PDB di bawah 30 persen, utang akan
terus digunakan untuk investasi produktif, membangun infrastruktur,
meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas pelayanan kesehatan," katanya.
Menurut dia, pengelolaan utang yang baik tersebut akan
mempertimbangkan sisi waktu penarikan utang, komposisi mata uang, jatuh
tempo serta pengendalian kas pemerintah.
"Ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan menjawab
tantangan pembangunan yang semakin kompleks, tidak hanya untuk generasi
sekarang, namun juga generasi akan datang," kata Sri Mulyani.
Ia memastikan transparansi dan pengelolaan utang pemerintah
selama ini telah mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara
yang baik dan keberlangsungan yang terjaga.
Meski demikian, Sri Mulyani menjanjikan pemerintah akan mulai
mengurangi ketergantungan terhadap utang, yaitu dengan menekan defisit
anggaran, agar pembiayaan melalui penerbitan surat berharga negara dapat
diturunkan.
"Ini merupakan komitmen pemerintah yang telah dilakukan sejak
pertengahan 2016. Kami akan terus menjaga defisit dan mengelola utang
untuk hal-hal produktif, meningkatkan ekonomi dengan mengurangi risiko
pembayaran kembali," ujarnya.(WDY)
Utang Pemerintah Dikelola Secara Hati-Hati
Kamis, 27 Juli 2017 18:55 WIB