Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menggelar "simakrama" atau temu wicara bersama para pandita (pendeta) Hindu di Pulau Dewata untuk menyamakan pandangan terkait wawasan kebangsaan dan bela negara.
"Saya minta kepada para pandita, pinandita, tokoh agama dan adat untuk senantiasa memberikan tuntunan kepada umat dan masyarakat agar mampu beradaptasi dan mengendalikan diri dengan baik, sehingga apa yang menjadi makna dari kehidupan beragama dan bernegara dapat kita laksanakan dengan rasa tanggung jawab," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutan pada Simakrama Kebangsaan itu di Denpasar, Rabu.
Melalui simakrama tersebut, pihaknya berharap bisa menjadi bahan renungan tentang kehidupan agama Hindu, guna menyegarkan kembali aktivitas keagamaan dalam menghadapi tantangan-tantangan baru ke depan.
"Selain itu juga dapat memberikan inspirasi untuk kebangkitan wawasan kebangsaan dan bela negara menuju kondisi yang terkendali, tentram, dan senantiasa dapat mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang damai," ujar Sudikerta.
Menurut dia, sebagai bangsa yang masyarakatnya majemuk, Indonesia sangat rentan dengan cobaan-cobaan yang mengganggu keutuhan NKRI baik dari dalam maupun dari luar, seperti akhir-akhir ini begitu banyak terjadi dinamika di masyarakat yang menggoyang nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan.
Dia pun mengharapkan kehidupan beragama tak hanya dipupuk di kalangan umat Hindu sendiri, tetapi juga antarumat beragama sehingga gejolak-gejolak sosial yang akhir-akhir ini muncul ke permukaan dapat dihindari dan dikendalikan ke arah pemikiran yang jernih.
Sementara itu, salah satu narasumber yakni Pejabat Pelaksana Tugas Pokok Kementerian Pertahanan RI I Ketut Budiastawa mengatakan permasalahan kehidupan sosial bernegara saat ini sangat dipengaruhi oleh kehidupan beragama.
Dia berharap agar masyarakat bisa menjaga taksu (kharisma) Bali, karena menurutnya taksu itulah yang menjadi daya tarik Bali dibandingkan daerah lainnya.
"Bali tanpa taksu sama dengan mayat, Bali paling lain di dunia bukan hanya di Indonesia, maka harus terus dijaga taksunya, agar terus menarik. Mari cintai diri sendiri selaku orang bali, cintai bangsa sendiri, jaga keutuhan NKRI," ujar Budiastawa. (WDY)
Pemprov Bali Gelar "Simakrama" Kebangsaan Bersama "Pandita" Hindu
Kamis, 27 Juli 2017 7:07 WIB