Denpasar (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia Perwakilan Denpasar, Bali, mengatakan jumlah sub-rekening efek di daerah itu tumbuh hampir 11 persen mencapai 1.106 rekening selama semester pertama 2017 jika dibandingkan periode sama tahun 2016.
Kepala BEI Denpasar Agus Andiyasa di Denpasar, Kamis, mengatakan BEI berupaya terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal, khususnya kepada kalangan mahasiswa untuk meningkatkan jumlah rekening.
BEI Denpasar mencatat data jumlah sub-rekening efek (SRE) di Bali tahun 2013-2014 mencapai 1.333 rekening, 2014-2015 jumlah SRE meningkat menjadi 1.379 rekening dan tahun 2015-2016 meningkat lagi untuk SRE mencapai 2.507 rekening.
Sebagian besar rekening itu tercatat berasal dari Denpasar, Kabupaten Badung dan disusul Kabupaten Gianyar serta sisanya daerah lainnya di Bali.
Sedangkan untuk jumlah investor selama semester pertama tahun 2017 mengalami peningkatan yang signifikan mencapai 1.115 orang atau 13,12 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2016.
Jumlah rekening yang lebih banyak dibandingkan jumlah investor, lanjut dia, dimungkinkan salah satunya karena satu orang investor memiliki lebih satu rekening.
Sebagian besar investor tersebut merupakan investor berusia 40 tahun ke atas dan kalangan muda.
Untuk itu pihaknya akan membidik kalangan mahasiswa untuk menjadi investor karena sangat potensial mengingat kemudahan yang diberikan yakni dengan nominal Rp100.000 sudah bisa bertransaksi.
Adanya gerai pasar modal di sejumlah kampus yang diajak kerja sama juga turut meningkatkan pemahaman generasi muda untuk ikut berinvestasi di pasar modal.
"Anak muda juga kini makin banyak yang melirik pasar modal, terlebih setelah ada berbagai kemudahan yang kami tawarkan," ucapnya. (WDY)