Banyumas (Antara Bali) - Ratusan penganut Islam Aboge (Alif Rebo
Wage) di Desa Cikakak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melaksanakan
Salat Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriyah, Selasa.
Wartawan Antara di Banyumas melaporkan ratusan penganut Islam Aboge
tampak mendatangi Masjid Jami Baitussalam atau yang dikenal dengan
sebutan Masjid Saka Tunggal guna melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri.
Beberapa warga tampak membawa tenong dan rantang berisi makanan untuk dimakan bersama saat kenduri usai salat.
Pelaksanaan Salat Idul Fitri itu dipimpin imam Kiai Sulam dan khatib Marjuki. Dalam khotbah berbahasa Arab, khatib mengajak jamaah untuk menghayati makna Idul Fitri.
"Marilah kita semua kembali ke fitrahnya sebagai manusia dengan saling memaafkan setelah satu bulan berpuasa," katanya.
Usai melaksanakan salat dan mendengarkan khotbah, seluruh jamaah
saling bersalam-salaman dengan melantunkan salawat berlanggam Jawa.
Sementara warga lainnya yang telah melaksanakan salat Idul Fitri
pada hari Minggu (25/6), tampak menunggu di sekitar masjid.
Setelah selesai bersalam-salaman, seluruh takmir masjid dan jamaah
berkumpul di halaman masjid untuk halalbihalal dengan warga lainnya yang
telah berlebaran lebih dulu.
Halalbihalal itu dilakukan dengan bersalam-salaman yang dimulai dari takmir masjid dan diikuti seluruh warga Desa Cikakak.
Rangkaian halalbihalal diakhiri dengan kenduri di serambi masjid
dengan menikmati makanan yang mereka bawa dari rumah masing-masing.
Selain di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, penganut Islam Aboge juga
tersebar di sejumlah wilayah seperti Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang,
dan Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, serta Desa Onje,
Kecamatan Mrebet, Purbalingga, dan Desa Ujungmanik, Kecamatan
Kawunganten, Cilacap.
Kalender yang dipakai penganut Islam Aboge konon telah digunakan
para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan di wilayah Banyumas oleh
ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang.
Penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun
atau satu windu terdiri dari tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za/Je, Dal,
Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan
satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan
perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Dalam hal ini, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada
Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim
Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing
(Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis
Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim
Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).
Penganut Islam Aboge meyakini tahun 1438 Hijriyah merupakan tahun
Za/Je karena tanggal 1 Muharam jatuh pada hari Selasa dengan hari
pasaran Pahing atau sesuai dengan rumusan Zasahing.
Hari Selasa dan pasaran Pahing itu selanjutnya menjadi patokan atau hari pertama dan pasaran pertama pada tahun Za/Je.
Dalam menentukan tanggal perayaan hari-hari besar agama Islam,
penganut Aboge memiliki rumusan tersendiri yang mengacu pada hitungan
sesuai tahun berjalan, misalnya Donemro/Sanemro (Ramadhan/Puasa jatuh
pada hari keenam pasaran kedua) untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan
serta Waljiro (Syawal jatuh pada hari pertama pasaran kedua) untuk
menentukan tanggal 1 Syawal.(WDY)
Penganut Aboge Laksanakan Salat Idul Fitri Hari Ini
Selasa, 27 Juni 2017 12:02 WIB