Jelang Lebaran, Pedagang Pasarkan Parcel

Denpasar, 13/6 (Antara) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Denpasar, Bali, mulai memasarkan produk paket bingkisan Lebaran dengan segmentasi pasar yang menyasar perusahaan dan masyarakat umum.

Pedagang bingkisan Lebaran Nengah Kerti di Denpasar, Selasa, mengatakan harga paket bingkisan atau parsel tersebut dijual dengan harga bervariasi tergantung ukuran dan jumlah produk di dalamnya yakni mulai Rp150 ribu hingga Rp400 ribu yang paling banyak dicari.

Sebagian besar konsumennya adalah perusahaan swasta dan perbankan yang membeli paket bingkisan Lebaran tersebut.

Paket-paket bingkisan Lebaran itu sebagian besar berisi produk makanan ringan seperti kue kering dan cokelat.

Kerti mengharapkan penjualan bingkisan atau "parsel" itu mengalami lonjakan tahun ini meskipun jumlah pelanggan saat ini mulai berkurang.

"Kalau dulu instansi pemerintahan masih bisa memberi bingkisan saat menjelang Lebaran maupun hari raya lainnya, namun belakangan ini sudah tidak ada," kata pedagang yang membuka tokonya di Jalan Patimura Denpasar itu.

Ia mengakui beberapa tahun belakangan penjualan parsel menurun mengingat lembaga terkait seperti instansi pemerintah dilarang untuk menerima parsel karena termasuk kategori gratifikasi.

Selain karena hilangnya konsumen dari instansi pemerintahan, penurunan juga disebabkan karena kondisi ekonomi yang belum pulih sehingga masyarakat lebih memilih mencukupi kebutuhan prioritas.

"Lebaran juga bersamaan dengan kenaikan kelas kemungkinan dengan hal tersebut banyak orangtua yang lebih fokus untuk sekolah anak-anak mereka," ujarnya.

Selain pelaku UMKM, beberapa pasar swalayan di Denpasar juga menyiapkan paket bingkisan Lebaran seperti di Tiara Dewata Denpasar.

Manager Operasional Tiara Dewata R Novie Setyo Utomo mengatakan tahun ini pihaknya menyiapkan sekitar 1.000 hingga 1.500 parsel dengan harga bervariasi.

"Untuk permintaan saat ini belum terlihat, namun apabila melihat pengalaman tahun sebelumnya permintaan akan telihat pada H-7 Lebaran," katanya.(DWA)