London (Antara Bali) - Dirjen Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)
Yukiya Amano memuji peran penting dan sumbangsih Indonesia untuk badan
internasional itu, seperti transfer teknologi nuklir kepada negara lain
di kawasan, kerangka kerjasama Selatan-Selatan melalui program Regional
Capacity Building Initiative (RCBI) dan bantuan untuk renovasi
laboratorium IAEA di Seibersdorf.
Yukiya Amano menyampaikan
apresiasi itu saat menerima Dubes Indonesia untuk Austria, Darmansjah
Djumala, selaku Wakil Tetap RI terakreditasi pada IAEA usai menyerahkan
surat kepercayaan, kata Sekretaris Ketiga Fungsi Politik KBRI/PTRI Wina
Reski Kurnia Ilahi kepada Antara, Sabtu.
Djumala mengungkapkan
pentingnya Indonesia dan IAEA meningkatkan kerjasama, terutama pada
bidang aplikasi teknologi nuklir untuk mendukung program pembangunan,
khususnya pada sektor yang manfaatnya dapat langsung dirasakan
masyarakat luas, seperti pertanian, kesehatan, teknologi irradiasi dan
penanggulangan dampak bencana alam.
Djumala juga menekankan
pentingnya sinergi Indonesia-IAEA dan meningkatkan kepedulian publik
dalam soal pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai, sehingga
produk nuklir seperti produk pangan dan pertanian tidak hanya terbukti
keunggulannya secara ilmiah namun juga dapat kompetitif di pasar.
"Dengan
demikian, manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Ini
yang diharapkan dari diplomasi dan kerjasama multilateral yang bersifat
membumi," kata Djumala.
Yukiya Amano menyambut hangat Djumala di
Wina dan menyatakan kesiapan IAEA untuk meningkatkan kerja sama nuklir
untuk pembangunan dengan Indonesia yang dinilainya sejalan dengan misi
IAEA mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
IAEA
adalah organisasi independen yang didirikan oada 29 Juli 1957 untuk
mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai dan menangkal
penggunaannya untuk keperluan militer.
IAEA berfungsi sebagai
forum antarpemerintah untuk kerjasama ilmiah dan teknis penggunaan
teknologi nuklir dan tenaga nuklir secara damai di seluruh dunia.
Sekretariat IAEA berada di Wina, Austria, sedangkan jumlah anggotanya
168 negara.
KBRI/PTRI Wina memiliki peran penting dalam
mewujudkan prioritas itu mengingat punya fungsi bilateral dan
multilateral terkait pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai dan
perlucutan senjata nuklir bagi perdamaian dunia. (WDY)
Badan Atom Dunia Puji Peran Indonesia dalam IAEA
Sabtu, 27 Mei 2017 13:41 WIB