Jakarta (Antara Bali) - Sejumlah tokoh memperoleh penghargaan "Bhinneka Tunggal Ika Award 2017" yang diselenggarakan LKBN Antara bersama Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Wisma Antara, Jakarta, Senin.
Tokoh-tokoh itu memperoleh penghargaan atas sikap, tindakan, dan komitmennya menjaga persatuan dan kebhinnekaan di NKRI.
Direktur LPI Boni Hargens menyampaikan sejumlah tokoh yang memperoleh penghargaan yakni Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Selain itu tokoh bangsa Shinta Nuriyah Wahid, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, budayawan Magnis Suseno serta pendiri Nurcholish Madjid Society, Yudi Latif.
"Kami secara obyektif dan serius berjuang memberi apresiasi beberapa tokoh ini," ujar Direktur LPI Boni Hargens dalam sambutannya.
Boni menyampaikan penghargaan ini diberikan sebagai langkah merespon situasi bangsa sekarang ini di mana rakyat Indonesia merasakan keresahan bersama tentang kebangkitan kelompok garis keras yang mengancam bangsa.
Dia menekankan isu besar itu tidak bisa diserahkan kepada presiden sendiri. Seluruh pihak harus bangkit bergerak bersama.
"Tujuan acara penghargaan ini untuk mengapresiasi jasa tokoh bangsa, agar masyarakat mayoritas yang selama ini diam jadi bangkit dan bergerak bersama," ujar dia.
Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat yang akrab disapa Dimas mengatakan LKBN Antara bangga bisa ikut mendukung acara penghargaan Bhinneka Tunggal Ika Award 2017.
Sebagai sebuah kantor berita yang merekam sejarah berdirinya bangsa Indonesia, Antara berkomitmen mendampingi, mendukung dan mendorong kreativitas di Tanah Air.
"Antara didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh A.M. Sipahoetar, Mr. Soemanang, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena, mereka ingin mewujudkan cita-cita semangat kebangsaan mereka saat itu. Itu lah mengapa Antara bangga bisa ikut menjadi bagian dalam acara ini," tutur Dimas.
Dimas mengatakan saat ini dengan sedih perlu dipertanyakan apakah masih perlu kita bicara tentang persoalan yang melanda kebhinnekaan dan kebangsaan di Indonesia.
Namun, dia meyakini setiap generasi memiliki tantangannya masing-masing. Acara Bhinneka Tunggal Ika Award 2017 merupakan salah satu upaya merespon tantangan kebhinnekaan saat ini. (WDY)