Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan
Besar Republik Indonesia untuk Filipina belum memperoleh konfirmasi
terkait kabar adanya tiga WNI yang tewas dalam serangan gabungan
Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) di Lanao del Sur.
"KBRI sudah meminta konfirmasi mengenai pemberitaan tersebut, namun
hingga saat ini pihak AFP belum bisa memberikan konfirmasi," kata
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar
Negeri Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat yang diterima di
Jakarta, Rabu.
Menurut Iqbal, pihak AFP memberi tahu bahwa akan melakukan tes DNA
terhadap 36 orang yang tewas dalam serangan gabungan terhadap kelompok
Maute di Lanao del Sur tersebut, namun hingga saat ini hal tersebut
belum dilakukan.
KJRI Davao juga memperoleh informasi dari otoritas setempat mengenai ditemukannya paspor atas nama MIS, kata Iqbal.
Namun demikian, hingga saat ini AFP belum memberikan konfirmasi
apakah paspor tersebut terkait dengan 36 orang yang tewas dan di mana
persisnya paspor tersebut ditemukan, kata Iqbal.
Seperti diberitakan pada Senin, Pasukan keamanan Filipina mengklaim
telah menewaskan sekitar 36 petempur terkait ISIS, termasuk tiga WNI dan
satu warga negara Malaysia dalam serangan udara dan darat selama tiga
hari di pulau selatan Mindanao tersebut.
Komandan divisi militer Brigadir Jendral Roland Bautista kepada
Reuters mengklaim telah berhasil merebut basis utama pemberontak
tersebut setelah memenangi pertempuran yang berlangsung dari Jumat
tersebut.
Bautista mengatakan sejumlah terduga militan dari Indonesia dan
Malaysia kemungkinan bergabung dengan kelompok militer yang disebut
Maute itu setelah satu paspor Indonesia ditemukan bersama sejumlah
senjata dan peledak, demikian seperti dikutip Reuters.(WDY)
Kemlu Belum Terima Konfirmasi Tiga WNI Tewas
Rabu, 26 April 2017 11:15 WIB