Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengunjungi sejumlah warga kurang mampu di Kabupaten Karangasem untuk menyerahkan bantuan dan mengetuk hati masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan, khususnya menjelang Hari Suci Galungan.
"Pada hari Penampahan Galungan yang penuh makna ini, ternyata dari semua masyarakat yang kita kunjungi, belum ada yang ngelawar (membuat kuliner tradisional berbahan daging babi) bahkan beras pun mereka tidak punya. Di satu sisi banyak orang Bali yang hari ini bergelimpangan makanan tapi pihak lain masih banyak masyarakat yang belum mampu untuk makan," kata Pastika di sela-sela kunjungan tersebut, di Amlapura, Karangasem, Selasa.
Menurut dia, dari fakta ini membuktikan bahwa uluran tangan masyarakat pada saat Penampahan juga perlu untuk masyarakat lainnya. "Jadi untuk hari ini, minimal beberapa orang yang kita kunjungi mereka bisa menikmati makan," ucapnya.
Pastika yang juga didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra dan Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, mengawali kunjungan pertamanya ke rumah seorang nenek lanjut usia yang hidup sebatang kara di Dusun Bau Kaler, Desa Nawa Kerti, Kecamatan Abang.
Ia adalah Ni Wayan Pejet (83) yang tinggal di sebuah rumah sederhana merupakan hasil program bedah rumah Pemprov Bali pada Juni 2016. Kunjungan kali ini juga merupakan kunjungan lanjutan penyerahan bantuan yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Pemprov Bali melalui Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali.
Nenek Pejet sangat senang melihat langsung kunjungan dari orang nomor satu di Bali ini. Ia juga mengaku sangat senang sudah menikmati program bedah rumah. Sebelumnya ia tidur di sebuah gubuk yang reot dan sering mengalami sakit akibat hujan dan panas terik matahari yang menyengat. Ia berharap Pemerintah akan melanjutkan program yang menyentuh langsung masyarakat tersebut.
Selanjutnya Pastika juga mengunjungi nenek lanjut usia yaitu Ni Nengah Ranta (80) yang tinggal di sebuah gubuk tua beralamat di Banjar Dinas Tanah Lengis, Desa Ababi-Abang. Nengah Ranta yang juga tengah menderita penyakit gondok, mendapat perhatian serius dari Gubernur Pastika.
Secara langsung, dia berjanji akan segera memberikan Nenek Ranta bedah rumah sehingga nenek Ranta bisa berteduh dari hujan dan sengatan matahari.
"Kita akan segera merealisasikan bedah rumah untuk dadong Ranta, secepatnya April-lah bisa kita realisasikan melalui dana dari CSR agar dapat tinggal dengan nyaman di rumah yang lebih aman dari pada yang sekarang," katanya.
Pastika juga mengunjungi bocah piatu yang mengalami cacat sejak umur tiga bulan bernama Kadek Agus (12) yang tinggal di Desa Nawa Kerti Abang, bersama seorang kakaknya Kadek Juni (15) dan ayahnya Wayan Bingin.
Pada kesempatan itu, dia menaruh perhatian serius pada Kadek Juni yang saat ini duduk di kelas IX SMP yang sebentar lagi akan melanjutkan ke jenjang SMA.
Ayah dari Kadek Juni adalah seorang petani yang tidak memiliki penghasilan tetap sehingga Kadek Juni terancam putus sekolah.
Melihat hal itu, Pastika secara langsung menawarkan Kadek Juni agar mau bersekolah di SMA/SMK Bali Mandara sehingga pendidikan Kadek Juni tidak putus sampai SMP saja.
"Saya harap Kadek Juni memiliki tekad yang kuat untuk melanjutkan sekolah, jika ia berniat maka nanti akan ada tim untuk melakukan home visit dan tentunya melakukan beberapa tes tulis sebagai prosedur penerimaan siswa/i di sekolah tersebut," ucapnya.
Kunjungan Gubernur Bali diakhiri di rumah Nengah Gemuh (90) beralamat di lingkungan Tampuagan, Karanagsem. Nenek ini tinggal sendirian karena sudah ditinggal oleh suaminya beberapa tahun silam.
Dalam kunjungan tersebut, Pastika secara langsung menyerahkan bantuan berupa beras dan uang tunai agar para warga ini dapat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan sederhana dan suka cita.
Selain mengunjungi secara langsung, karena keterbatasan waktu, Gubernur Bali juga mengutus beberapa staf untuk membawa bantuan ke beberapa desa lain seperti, Ni Ketut Bunter (70) di Desa Bukit, Ni Wayan Nuratha (86) Banjar Dauh Pangkung, Desa Seraya Barat; Ni Wayan Sibetan (100) beralamat di Banjar Bungkulan Desa Seraya Barat, Nengah Manta warga Dusun Galih Desa Jungutan Bebandem, serta Ni Wayan Bangkig, warga Dusun Banyulali Desa Ban Kubu, Kabupaten Karangasem. (WDY)