Jakarta (Antara Bali) - Pakar kejiwaan dr AAA Agung Kusumawardhani
mengatakan sangat penting untuk melakukan deteksi dini penderita
gangguan bipolar sehingga bisa segera ditangani.
"Orang dengan gangguan bipolar bisa mencapai kehidupan yang optimal
jika dilakukan deteksi dini dan segera ditangani," kata Agung dalam
seminar mengenai Gangguan Bipolar Vs Gaya Hidup Modern di Jakarta,
Kamis.
Kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
Jakarta itu mengatakan, selain deteksi dini perlu juga dilakukan
diagnosis yang tepat sehingga penanganan yang diberikan juga sesuai.
Dia menceritakan pernah mendapatkan pasien gangguan bipolar yang
selama empat tahun didiagnosa skizofrenia, setelah ditangani sesuai
diagnosa bipolar, pasien tersebut bisa kembali beraktivitas dan hidup
dengan optimal.
Bipolar adalah gangguan yang ditandai oleh adanya periode
perpindahan mood, pikiran, energi dan perilaku. Pasien mengalami
perubahan mood yang sangat dramatis dari mood yang meningkat atau
disebut manik/hipomanik, menjadi mood yang sangat menurun atau depresi.
Diantara episode perubahan mood tersebut dapat terjadi periode mood
normal atau eutimik. Terdapat risiko terjadi kekambuhan menjadi mania
atau depresi, hipomania atau campuran.
Menurut Agung, gangguan bipolar merupakan penyakit yang bersifat
kronis, serius dan sering berpotensi fatal sampai bunuh diri.
"Risiko bunuh diri penderita bipolar sangat tinggi yaitu lebih dari 20 persen dibandingkan populasi umum," ujar dia.
Karena itu, menurut dia, penting agar mengetahui indikasi gangguan
bipolar, yaitu pada periode depresi ditandai dengan hilangnya minat,
mulai menarik diri, tidak produktif dan berpikiran pesimis, biasanya
bisa berlangsung minimal dua minggu.
Pada periode manik, kebalikan dari periode depresi dimana penderita
seakan memiliki kelebihan energi, menjadi sangat kreatif dengan
banyaknya ide-ide atau gagasan bahkan tidak jarang tidak butuh tidur.
Periode ini hanya butuh waktu seminggu.
Sementara periode hipomania lebih ringan dari manik dan mood
menetap minimal empat hari. Sedangkan periode campuran, kadang mengalami
manik dan depresi dalam periode tertentu paling sedikit satu minggu.
Agung mengatakan, diperlukan waktu yang lama untuk diagnosa dan
ketelitian serta melihat riwayat periode mood untuk memastikan
seseorang menderita gangguan bipolar sebab periode mood itu berlangsung
berulang.
"Yang penting juga adalah terapi dan obat. Sekitar 80-90 persen
penderita dapat diobati efektif dan bidang diagnosis tepat, 80 persen
bisa pulih," katanya. (WDY)
Pakar: Deteksi Dini Penderita Bipolar Sangat Penting untuk Pemulihan
Kamis, 30 Maret 2017 16:15 WIB
Yang penting juga adalah terapi dan obat. Sekitar 80-90 persen penderita dapat diobati efektif dan bidang diagnosis tepat, 80 persen bisa pulih.