Singaraja, (Antara Bali) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana menyarankan sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di daerah itu kedepan melibatkan kepala desa dan "kelian desa pakraman" atau ketua adat untuk memaksimalkan keterlibatan pemilih.
"Masyarakat masih percaya dengan kepala desa dan kelian adat/bendesa. Saya lihat selama ini mereka kurang dilibatkan," kata Agus Suradnyana di Singaraja, Bali, Rabu.
Ia mengatakan, selama ini tokoh di desa utamanya kelian adat kurang dilibatkan dalam sosialisasi Pilkada. Sehingga kepesertaan pemilih sangat merosot jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia menambahkan, KPU Buleleng penting berbenah diri apalagi Pilkada Buleleng dijadikan sebagai laboratorium pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub) Bali pada 2018 mendatang.
Agus, calon petahana Pilkada Buleleng yang sudah dinyatakan terpilih kembali itu juga menilai kinerja KPU perlu ditingkatkan lagi menyentuh masyarakat paling bawah menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada.
"KPU seharusnya dapat bekerja lebih baik lagi. Saya harapkan kedepan ada perbaikan karena jelas angka golongan putih (Golput) di Buleleng pada pemungutan suara 15 Februari lalu cukup tinggi," paparnya.
Sementara itu, Sementara itu, Ketua KPU Buleleng, Gede Suardana mengungkapkan, KPU akan segera melakukan riset penelitian terkiait rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada di daerah itu.
Pihaknya berencana akan melakukan penelitian bersama dengan tim dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja
"Kami akan bekerja sama dengan Undiksha mengetahui sebab kenapa angkat golput begitu tinggi. Beberapa dugaan sementara karena menurunnya antusiasme pemilih menjelang pemungutan suara dan Pilkada Buleleng kalah pamor dengan Pilkada di DKI Jakarta," jelas Suardana. (gus)
PASS Sarankan Sosialisasi Pilkada Libatkan "Kelian Pakraman"
Rabu, 15 Maret 2017 17:43 WIB