Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyatakan vibrasi manusia dan alam Pulau Dewata diperkirakan mendorong Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz al-Saud memperpanjang masa liburannya selama tiga hari hingga 12 Maret 2017.
"Ini luar biasa. Jika tidak ada hal yang menyenangkan beliau (Raja Salman) tidak mungkin beliau memutuskan itu," kata Ketua PHRI Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Selasa.
Menurut Cokorda Oka yang akrab disapa Cok Ace itu seorang pemimpin suatu negara memiliki jadwal dan protokoler yang ketat sehingga dengan diperpanjangnya masa liburan itu maka otomatis akan terjadi pergeseran jadwal selanjutnya.
Pihaknya mengapresiasi hal tersebut, bahkan sejak Sang penjaga dua kota suci Mekkah dan Madinah itu memilih Bali sebagai tempat berlibur.
Sebelumnya Raja Salman berlibut di Bali 4-9 Maret 2017, tetapi diperpanjang hingga 12 Maret 2017 setelah adanya pemberitahuan dari Kedubes Arab Saudi di Jakarta kepada Kementerian Luar Negeri RI pada 6 Maret 2017.
Mantan Bupati Gianyar itu mengharapkan kunjungan pemimpin Arab Saudi itu sebagai ajang promosi pariwisata sekaligus mengubah peta wisata wisatawan dari Timur Tengah.
Selama ini wisatawan dari negara-negara tersebut mengincar destinasi lain seperti Singapura, Malaysia dan Hong Kong.
Pelaku pariwisata, kata dia, jauh sebelum kedatangan Raja Salman ke Bali melakukan promosi pariwisata ke Timur Tengah, namun masih menghadapi kendala budaya.
Untuk itu, pelaku pariwisata di Bali sudah menyesuaikan dengan karakter budaya negara wisatawan termasuk dari Timur Tengah dengan memberikan perlakuan khusus.
Wisatawan dari Timur Tengah, kata dia, sangat potensial untuk digarap karena daya beli mereka yang tergolong tinggi bahkan di atas rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara di Bali per orang untuk sekali kunjungan.
Daya beli wisatawan Timur Tengah mencapai sekitar 2.400 dolar hingga 3.000 dolar AS melebihi rata-rata wisatawan mancanegara lain sebesar 1.200 dolar AS.
Lama tinggal juga tergolong tinggi yakni rata-rata tujuh hingga delapan hari bahkan lebih. (WDY)