Denpasar (Antara Bali) - Aliansi Pemuda Bali (APB), gabungan lintas organisasi kepemudaan Hindu, menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp96 juta kepada korban bencana alam di berbagai wilayah Pulau Dewata.
"Total bantuan dana yang sudah diserahkan kepada korban bencana alam di Bangli dan Buleleng senilai Rp96 juta pada Minggu (19/2) lalu," kata Koordinator Aliansi Pemuda Bali, I Wayan Suartika, setelah melaporkan donasi yang dihimpun kepada Komisi Indormasi Publik (KIP) Provinsi Bali, PD KMHDI Bali, dan DPP Peradah Indonesia Bali, Senin.
Ia mengatakan, bantuan dana senilai Rp96 juta itu telah diberikan secara langsung kepada korban yang ada di Banjar Bantas, Desa Songan, Kintamani, Bangli yakni bernama Gede Artha senilai Rp11 juta, Wayan Wirtana Rp11 juta, Wayan Budiana Rp11 juta, Ni Nyoman Rista Sari Rp14 Juta, Ketut Arya yang mewakili Gede Selamet Rp11 juta dan I Nengah Sarta Rp11 juta.
"Sisanya lagi Rp30 juta disumbangkan ke Desa Banyuning, Desa Pakisan dan Desa Galungan di Kabupaten Buleleng," ujar Suartika seraya menegaskan bantuan itu telah diterima oleh Pemuda Singaraja.
Tidak hanya bantuan dana yang diberikan kepada korban bencana, namun bantuan beras sebanyak tiga kwintal dan 100 dus air minum juga diserahkan ke Desa Songan, Bangli. Sedangkan di Kabupaten Buleleng beras yang disumbangkan jumlahnya mencapai 7 kuintal dan 100 dus air minum.
Ketua KIP Provinsi Bali, I Gede Agus Astapa menyampaikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Aliansi Pemuda Bali. Karena sesuai UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik telah dijelaskan dimana setiap Badan Publik yang menggunakan dana APBN, APBD maupun sumbangan masyarakat wajib menyampaikan laporan kepada publik dan komisi informasi.
"Walaupun laporannya belum final kami terima, namun Komisi Informasi sangat mengapresiasi langkah ini," ucap Agus Astapa.
Selain itu, Ketua PD KMHDI Bali I Ketut Bagus Arjana Wira Putra menyatakan kehadiran Aliansi Pemuda Bali ke KIP sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat Bali yang sudah menyumbangkan sebagian uangnya untuk berdonasi.
"Sebelum ada sengketa informasi, lebih baik kami yang langsung menghadap Komisi Informasi untuk menyampaikan laporan walupun tidak ditunjuk, karena kepercayaan krama Bali kepada Aliansi Pemuda Bali harus dipertanggungjawabkan," jelasnya. (WDY)