Denpasar (Antara Bali) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Buleleng menginginkan para panelis dapat mengajukan pertanyaan yang lebih tajam kepada peserta pilkada dari daerah itu dalam Debat Kandidat periode kedua yang dijadwalkan 7 Februari 2017.
"Kami ada beberapa evaluasi dari hasil debat pertama, sehingga debat kedua kami ingin proses dan hasilnya menjadi lebih baik," kata Ketua KPU Kabupaten Buleleng Gede Suardana, di Denpasar, Bali, Jumat.
Menurut dia, dari hasil evaluasi debat pertama beberapa hari lalu, secara teknis tidak ada persoalan dari konten debat. Hanya saja, untuk debat kedua pihaknya menginginkan supaya pertanyaan dari panelis lebih tajam dan masuk dalam konteks persoalan di kabupaten paling utara Pulau Bali itu.
Suardana mengemukakan, Debat Kandidat Pilkada Buleleng akan dilaksanakan pada 7 Februari mendatang, bertempat di Hotel Inna Grand Bali Beach Denpasar. Acara akan dimulai pukul 19.00 Wita, yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi Bali TV, serta direlay oleh TVRI Denpasar dan Dewata TV.
Tema debat yang diangkat dalam debat tersebut seputar pembangunan ekonomi, pertanian, pariwisata, politik dan hukum dikaitkan dengan kondisi di Kabupaten Buleleng.
"Lewat rapat ini kami ingin menggodok dan mematangkan kembali tema yang diangkat, untuk berikutnya panelis bisa merumuskan pertanyaan sesuai tema dan keahlian masing-masing," ucap Suardana yang juga mantan jurnalis itu di sela-sela menggelar rapat bersama para panelis, moderator, dan jajaran KPU Provinsi Bali itu.
Debat akan menghadirkan lima panelis dari unsur akademisi maupun praktisi yakni Dr Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, Prof Dr I Made Supartha Utama, Prof Dr Kembar Sri Budhi, Dr Ida Ayu Sri Widnyani, dan Bagus Sudibya. Acara debat akan dipandu oleh moderator Dr Anak Agung Gede Oka Wisnumurti.
Pihaknya menjamin kerahasiaan pertanyaan dari para panelis karena KPU sekalipun dan juga pihak-pihak lain tidak akan mengetahui pertanyaan yang akan diajukan panelis.
"Pertanyaan hanya akan diketahui panelis sendiri. Pertanyaan akan diserahkan oleh panelis pada saat debat dalam amplop tertutup," ujarnya.
Suardana mempercayai integritas dari para panelis untuk benar-benar menjaga kerahasiaan pertanyaan, karena dalam debat pertama terbukti tidak ada pertanyaan yang bocor.
Dia menambahkan, dalam debat selain berisi sesi pertanyaan dari panelis, juga akan diisi pemaparan visi misi masing-masing kandidat dan juga saling bertanya sesama pasangan calon.
Debat kedua tersebut sekaligus menjadi debat terakhir karena KPU Buleleng memutuskan untuk menggelar debat hanya dua kali, menyusul pendeknya masa kampanye.
Pilkada Buleleng diikuti oleh pasangan nomor urut 1 Dewa Nyoman Sukrawan-I Gede Dharma Wijaya (paket Surya) yang maju lewat jalur perseorangan dan pasangan nomor urut 2 Putu Agus Suradnyana-dr I Nyoman Sutjidra (paket PASS) yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Nasdem. (WDY)