Jakarta (Antara Bali) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) bisa melaksanakan tugas dalam
mengelola aset negara dengan tata kelola baik, profesional dan bebas
dari kepentingan manapun.
"Semoga ini menjadi awalan untuk mengelola aset negara, dengan
fokus untuk menghubungkan aset dengan kesejahteraan rakyat,
menghilangkan konflik kepentingan dan bebas korupsi," kata Sri Mulyani
dalam acara peresmian LMAN di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani mengatakan selama ini pengelolaan aset negara belum
berjalan optimal dan tidak bisa memberikan nilai tambah bagi penerimaan,
bahkan sebagian besar aset tersebut justru malah terbengkalai dan
membebani keuangan negara.
Untuk itu, ia meminta adanya kerja keras dari LMAN agar aset yang
sebelumnya tidak menghasilkan secara produktif dapat bermanfaat bagi
kemakmuran rakyat dan menciptakan keuntungan yang maksimal bagi
penerimaan negara.
"Kita harus berpikir lebih keras lagi karena setiap jengkal tanah tidak seharusnya idle sehingga kehilangan kesempatan untuk memakmurkan rakyat. Masa rakyat harus menunggu 50 tahun lagi? kecepatan menciptakan value dan benefit harus terus dilakukan," kata Sri Mulyani.
Selain itu, terkait penugasan pengadaan tanah, Sri Mulyani
mengharapkan LMAN mampu berperan besar dalam mendorong percepatan
pembangunan sarana infrastruktur yang selama ini masih terhambat karena
persoalan lahan.
"Persoalan tanah pelik bagi investasi, tapi tidak alasan
infrastruktur tidak berjalan. Rakyat tidak boleh menunggu lebih lama
lagi, karena infrastruktur ini dibutuhkan bagi kegiatan sosial ekonomi,
konektivitas, menurunkan kesenjangan dan membuat keluarga miskin menjadi
lebih makmur," ujarnya.
Sri Mulyani memastikan satu rupiah uang negara yang diberikan
kepada LMAN harus berfungsi secara produktif dan bisa menciptakan nilai
tambah bagi pembangunan serta kesejahteraan masyarakat agar tidak
menjadi beban biaya.
LMAN merupakan Badan Layanan Umum (BLU) kelolaan Kementerian
Keuangan di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Lembaga ini dibentuk untuk mendukung optimalisasi manajemen aset
negara guna meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial sekaligus menggali
potensi return on assets dan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Barang Milik Negara.
Pada awalnya, LMAN bertugas untuk mengelola aset negara, namun
institusi ini kemudian juga mendapat tugas untuk perencanaan pendanaan
dan pendayagunaan lahan landbank serta pembayaran ganti rugi pengadaan tanah.
Dengan adanya mandat baru tersebut, LMAN mempunyai fungsi tidak hanya sebagai treasurer atau financing provider tapi juga special landbank untuk pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dan proyek strategis nasional.
Sesuai dengan fungsi ini, LMAN mendapatkan alokasi pembiayaan
investasi pada APBN-P 2016 sebesar Rp16 triliun untuk mendukung
pendanaan pengadaan lahan dalam rangka pembangunan infrastruktur
khususnya jalan tol.
Selanjutnya, pada APBN 2017 telah dialokasikan dana pembebasan
lahan sebesar Rp20 triliun untuk 50 proyek infrastruktur lainnya untuk
jalan tol, transportasi maupun bendungan.
Kementerian Keuangan melalui LMAN akan bekerja secara profesional
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan mandat tersebut dan menjaga
kepercayaan masyarakat dalam mengelola APBN yang kredibel untuk
meningkatkan kemakmuran.(WDY)
Menkeu Minta LMAN Kelola Aset Secara Profesional
Jumat, 23 Desember 2016 15:41 WIB