Negara (Antara Bali) - Sebanyak 175 orang tenaga kerja magang yang dikirim Pemkab Jembrana ke Jepang dikabarkan selamat dari bencana gempa bumi dan terjangan tsunami yang melanda negeri sakura tersebut, Jumat (11/3).
Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dafduknakertrans) Jembrana, Dede Heryady, Sabtu mengatakan, dari total 175 tenaga kerja tersebut memang belum seluruhnya bisa dihubungi.
Meski begitu, dari penjelasan beberapa orang peserta magang tersebut pihaknya mendapatkan informasi kalau mereka selamat dari tsunami.
"Menurut salah seorang peserta, listrik mati total dan sulit mendapatkan makanan," ujar Dede.
Untuk mendapatkan kepastian keselamatan seluruh warga Jembrana yang berada di Jepang, pihaknya akan terus memantau dan membuka komunikasi dengan mereka yang berada di negara tersebut.
Bupati Jembrana I Putu Artha juga menyampaikan penjelasan serupa. "Sesuai informasi yang saya terima, sampai saat ini kondisi tenaga magang itu masih aman," ucapnya.
Saat ditanya tenaga kerja Jembrana di Jepang di luar tenaga kerja magang yang dikirim Pemkab Jembrana, Putu Artha kembali menegaskan informasi yang sudah dia terima tersebut.
Sementara Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan informasi mengenai kondisi tenaga magang di Jepang itu kepada keluarga masing-masing di Jembrana.
Untuk mereka yang dikirim tidak melalui pemkab, Kembang mengabarkan bahwa kondisinya juga baik-baik saja karena rata-rata tenaga kerja asal daerahnya bekerja di tempat yang sama.
"Kami akan terus pantau perkembangan di Jepang dan menyampaikan informasinya kepada keluarga," ujarnya.
Beberapa tahun terakhir, Pemkab Jembrana cukup gencar mengirimkan tenaga kerja magang ke Jepang.
Data terakhir menyebutkan, dari 175 orang yang bekerja tersebar di tiga tempat yaitu Koperasi Tsukuba, Hokomoku dan di tempat Miyake.(*)