Bangli (Antara Bali) - Kementerian Koperasi dan UKM melalui Koperasi Nasional "Aku Mandiri" (Kopnas) bekerja sama dengan Bank Artha Graha menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 1,125 miliar kepada 45 petani kopi di Desa Belantih, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

"Penyaluran KUR tahap pertama itu masing-masing petani sebesar Rp25 juta dengan bunga ringan sembilan persen pertahun," kata Ketua Umum Kopnas Reza Fabianus di Bangli, 65 km timur laut Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan hal itu ketika melihat dari dekat proses penyaluran KUR kepada puluhan petani kopi yang tergabung dalam Subak Abian Triguna Karya, Bangli.

Pihaknya menargetkan penyaluran KUR hingga akhir Nopember 2016 sebanyak 1.000 petani di Bali dan bulan Desember 2016 3.000 petani.

Penyaluran KUR tahap pertama ini khusus menyasar petani kopi di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Reza Fabianus menambahkan, penyaluran kredit berbunga ringan itu menindaklanjuti program sosialisasi "Sinegeri aksi" yang digelar bertepatan dengan "International Coffee Day" atau Hari Kopi Dunia yang kedua 1 Oktober 2016.

Melalui program kelembagaan koperasi, usaha mikro kecil menengah (UMKM) melek perbankan, pemberian izin usaha mikro kecil (IUMK) diharapkan mampu memberdayakan petani.

Selain itu, mengaktifkan kembali sekretariat masyarakat perlindungan indikasi geografis (MPIG) Kopi Arabika Kintamani Bali.

Reza Fabianus memaparkan, pihaknya akan membangun "Co-op Mart" yangberfungsi menjadi basis bisnis retail bernafaskan sistem koperasi. Demikian pula membangun "Co-op Kintamani Coffee" sebagai basis bisnis kedai kopi modern sekaligus pusat pembelajaran barista khusus bagi anak petani kopi maupun petani muda di Kabupaten Bangli.

Untuk itu, anggota "Co-op Mart" dapat membeli barang yang relatif lebih murah, menjual produk usahanya kepada "Co-op Mart" dan di akhir tahun (RAT Koperasi) berbagi sisa hasil usaha (SHU) bersama.

Upaya terobosan tersebut diharapkan mampu membangun destinasi wisata baru untuk menarik wisatawan berkunjung ke daerah Kintamani sekaligus menikmati hasil kopi secara langsung di Co-op Kintamani Coffee.

Kepala Bidang Perbenihan dan Sarana Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Bali Ir. Lanang Aryawan, M.MA mengharapkan kegiatan tersebut mampu memberikan solusi kepada para petani kopi dari hulu hingga hilir.

Kegiatan tersebut, melalui sinergi pemerintah pusat bersama Bank Artha Graha sebagai penyalur KUR dapat memberikan solusi petani kopi untuk mengatasi kendala modal, lahan sempit dan akses pemasaran.

Dukungan itu perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mempertahakan kualitas produksi kopi Kintamani yang selama ini sudah menjadi komoditas yang mampu menembus pasaran luar negeri.

"Kami memberikan apresiasi kepada pihak penyalur kredit, telah secara proaktif ikut serta memecahkan permasalahan yang dialami masyarakat, khususnya petani di pedesaan," ujar Lanang Aryawan.

Selain itu juga mengharapkan, penyaluran kredit berbunga ringan itu dapat diberikan kepada petani yang mengembangkan komoditas perkebunan lainnya, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan sekaligus mengurangi arus urbanisasi ke kota.

Hal tersebut, mampu menarik minat generasi muda untuk bekerja menjadi petani yang profesional. Untuk itu, semua komponen bersinergi menciptakan petani keren baik pemerintah, BUMN, BUMS, BUMD dan perguruan tinggi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016