Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menghadirkan "Bali Financial Inclusion Festival" (Finest) untuk mendekatkan akses keuangan masyarakat dengan megumpulkan perwakilan lembaga jasa keuangan dalam satu kegiatan.
"Kami ingin mengapresiasi mereka yang sudah melakukan transaksi, yang sudah paham dengan lembaga jasa keuangan dan kami berikan mereka kesempatan untuk mengakses ke lembaga jasa keuangan," kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi usai membuka Bali Finest di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu.
Dalam "Bali Finest" itu selain diikuti bank umum, juga bank perkreditan rakyat, industri keuangan non-bank seperti asuransi, pegadaian, perusahaan penjaminan dan pasar modal.
Lembaga jasa keuangan tersebut selain memberikan informasi kepada masyarakat, mereka juga memberikan pelayanan di antaranya pelayanan pengaduan hingga pembukaan rekening bank.
Selain itu beberapa usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi binaan lembaga jasa keuangan juga turut dihadirkan untuk memberikan contoh kepada pengunjung.
Ia mengharapkan masyarakat semakin dekat dengan lembaga jasa keuangan sehingga mereka memahami bagaimana mengelola keuangan hingga memperoleh modal usaha.
"Kami berharap supaya masyarakat sejak awal sudah paham dan tahu lembaga jasa keuangan yang formal untuk menyimpan uang, tempat mereka memperoleh modal usaha dalam bentuk pinjaman atau tempat mereka bisa mengalihkan sebagian pendapatnnya untuk investasi masa depan seperti asuransi baik jiwa maupun aset," ucap Zulmi.
Puncak kegiatan yang digelar selama dua hari ini diikuti lebih dari empat ribu orang peserta yang ikut berpartisipasi memeriahkan festival pertama kalinya itu di antaranya olahraga zumba, jalan santai dan kegiatan hiburan seperti hiburan lawak khas Bali dan penarikan undian berhadiah.
Adanya festival tersebut diharapkan mendongkrak pemahaman masyarakat terkait layanan keuangan mengingat berdasarkan survei yang dilakukan OJK tahun 2013, tingkat literasi keuangan masyarakat masih rendah.
Selain pemahaman, kepercayaan dan keterampilan dalam menggunakan produk dan layanan keuangan dan inklusi atau penggunaan jasa keuangan masih relatif rendah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami ingin mengapresiasi mereka yang sudah melakukan transaksi, yang sudah paham dengan lembaga jasa keuangan dan kami berikan mereka kesempatan untuk mengakses ke lembaga jasa keuangan," kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi usai membuka Bali Finest di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu.
Dalam "Bali Finest" itu selain diikuti bank umum, juga bank perkreditan rakyat, industri keuangan non-bank seperti asuransi, pegadaian, perusahaan penjaminan dan pasar modal.
Lembaga jasa keuangan tersebut selain memberikan informasi kepada masyarakat, mereka juga memberikan pelayanan di antaranya pelayanan pengaduan hingga pembukaan rekening bank.
Selain itu beberapa usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi binaan lembaga jasa keuangan juga turut dihadirkan untuk memberikan contoh kepada pengunjung.
Ia mengharapkan masyarakat semakin dekat dengan lembaga jasa keuangan sehingga mereka memahami bagaimana mengelola keuangan hingga memperoleh modal usaha.
"Kami berharap supaya masyarakat sejak awal sudah paham dan tahu lembaga jasa keuangan yang formal untuk menyimpan uang, tempat mereka memperoleh modal usaha dalam bentuk pinjaman atau tempat mereka bisa mengalihkan sebagian pendapatnnya untuk investasi masa depan seperti asuransi baik jiwa maupun aset," ucap Zulmi.
Puncak kegiatan yang digelar selama dua hari ini diikuti lebih dari empat ribu orang peserta yang ikut berpartisipasi memeriahkan festival pertama kalinya itu di antaranya olahraga zumba, jalan santai dan kegiatan hiburan seperti hiburan lawak khas Bali dan penarikan undian berhadiah.
Adanya festival tersebut diharapkan mendongkrak pemahaman masyarakat terkait layanan keuangan mengingat berdasarkan survei yang dilakukan OJK tahun 2013, tingkat literasi keuangan masyarakat masih rendah.
Selain pemahaman, kepercayaan dan keterampilan dalam menggunakan produk dan layanan keuangan dan inklusi atau penggunaan jasa keuangan masih relatif rendah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016