Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengunjungi Gede Wahyu, bayi yang kehilangan ibunya setelah dilahirkan dan berasal dari keluarga kurang mampu.
"Anak merupakan titipan dari Yang Maha Kuasa, untuk itu harus dijaga dengan baik untuk masa depan mereka yang lebih baik," kata Sudikerta saat mengunjungi rumah keluarga bayi itu, di Kertalangu, Kota Denpasar, Selasa.
Pada kesempatan tersebut Sudikerta menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada Nyoman Antika Yasa yang merupakan ayah Gede Wahyu.
Dengan bantuan itu diharapkan untuk sementara dapat memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Sedangkan untuk bantuan selanjutnya, dia berjanji akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan instansi terkait.
Dia juga berpesan agar Antika kuat menghadapi kerasnya kehidupan dan tidak letih untuk mengurus serta memberikan yang terbaik bagi kedua anaknya.
Sudikerta pun menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar dan meningkatkan budaya saling menolong antarsesama, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
"Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah semata, melainkan juga bantuan dari masyarakat Bali secara keseluruhan khusunya terkait informasi-informasi seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, Nyoman Antika Yasa, ayah dua anak itu mengatakan, Gede Wahyu yang merupakan anak kedua lahir dalam keadaan prematur di saat usia kandungan istrinya berumur delapan bulan, sehingga persalinan dilakukan secara caesar.
"Anak saya berhasil lahir dengan selamat walapun dengan berat delapan ons, tapi malang nasib saya dan anak-anak, karena istri saya tidak bisa diselamatkan akibat mengalami pendarahan hebat, Tuhan mungkin memiliki rencana lain di balik ini semua," ujarnya.
Keluarga ini masih tinggal bersama orangtuanya di lingkungan rumah bedeng, di atas tanah sewa yang berukuran dua are dengan empat KK di dalamnya.
Kehidupan keluarga ini pun serba kekurangan, untuk memenuhi susu bayi saja Antika sangat kesulitan karena dirinya tidak bekerja dan saat ini sedang dalam kondisi yang tidak sehat.
Selain itu, ia berharap pemerintah dapat membantu dirinya dalam memfasilitasi terkait jaminan kesehatan terutama bagi anak-anaknya, karena saat ini dirinya tidak bisa membayar iuran BPJS dan akhirnya jaminan kesehatan tersebut tidak bisa dipakai. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Anak merupakan titipan dari Yang Maha Kuasa, untuk itu harus dijaga dengan baik untuk masa depan mereka yang lebih baik," kata Sudikerta saat mengunjungi rumah keluarga bayi itu, di Kertalangu, Kota Denpasar, Selasa.
Pada kesempatan tersebut Sudikerta menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada Nyoman Antika Yasa yang merupakan ayah Gede Wahyu.
Dengan bantuan itu diharapkan untuk sementara dapat memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Sedangkan untuk bantuan selanjutnya, dia berjanji akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan instansi terkait.
Dia juga berpesan agar Antika kuat menghadapi kerasnya kehidupan dan tidak letih untuk mengurus serta memberikan yang terbaik bagi kedua anaknya.
Sudikerta pun menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar dan meningkatkan budaya saling menolong antarsesama, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
"Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah semata, melainkan juga bantuan dari masyarakat Bali secara keseluruhan khusunya terkait informasi-informasi seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, Nyoman Antika Yasa, ayah dua anak itu mengatakan, Gede Wahyu yang merupakan anak kedua lahir dalam keadaan prematur di saat usia kandungan istrinya berumur delapan bulan, sehingga persalinan dilakukan secara caesar.
"Anak saya berhasil lahir dengan selamat walapun dengan berat delapan ons, tapi malang nasib saya dan anak-anak, karena istri saya tidak bisa diselamatkan akibat mengalami pendarahan hebat, Tuhan mungkin memiliki rencana lain di balik ini semua," ujarnya.
Keluarga ini masih tinggal bersama orangtuanya di lingkungan rumah bedeng, di atas tanah sewa yang berukuran dua are dengan empat KK di dalamnya.
Kehidupan keluarga ini pun serba kekurangan, untuk memenuhi susu bayi saja Antika sangat kesulitan karena dirinya tidak bekerja dan saat ini sedang dalam kondisi yang tidak sehat.
Selain itu, ia berharap pemerintah dapat membantu dirinya dalam memfasilitasi terkait jaminan kesehatan terutama bagi anak-anaknya, karena saat ini dirinya tidak bisa membayar iuran BPJS dan akhirnya jaminan kesehatan tersebut tidak bisa dipakai. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016