Denpasar (Antara Bali) - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, menampilkan tari kolosal menyemarakkan HUT ke-71 Kemerdekaan RI.
Kepala Lapas Kerobokan, Slamet Prihantara, di Denpasar, Rabu, menjelaskan bahwa untuk memantapkan penampilan, warga binaan tersebut melakukan latihan selama tiga minggu.
"Warga binaan ini mereka memiliki talenta. Untuk itu kami ajak bagaimana agar mereka juga ikut berperan mengisi Hari Kemerdekaan," katanya.
Warga binaan tersebut mulai menampilkan kebolehannya setelah upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-71 RI yang digelar di lapangan lapas setempat.
Dengan mengenakan kostum tradisional masyarakat Bali dilengkapi senjata berupa bambu runcing, mereka menampilkan pertunjukkan drama melawan penjajah.
Usai meraih kemenangan melawan penjajah, para warga binaan kemudian menampilkan Tari Janger yang dilakukan berpasangan.
Penampilan tari kolosal itu diiringi alunan musik tradisional khas Bali dan paduan suara yang dibawakan oleh narapidana setempat lengkap dengan kostum berwarna cokelat khas para pahlawan.
Penampilan kolosal itu kemudian ditutup dengan pementasan pramuka oleh para warga binaan dengan diiringi musik kontemporer.
Tidak hanya itu, lomba panjat pinang khas 17 Agustus juga digelar dan hiburan musik dangdut turut menyemarakkan Hari Kemerdekaan.
Upacara Hari Kemerdekaan RI tidak hanya diikuti warga binaan Indonesia melainkan juga narapidana berkewarganegaraan asing yang tumpah ruah menyaksikan kegiatan sekali dalam setahun itu.
Di Lapas Kerobokan, dari 731 narapidana, 434 di antaranya mendapatkan remisi dengan besaran bervariasi mulai satu hingga enam bulan.
Darei 434 orang itu, 21 di antaranya langsung menghirup udara kebebasan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Lapas Kerobokan, Slamet Prihantara, di Denpasar, Rabu, menjelaskan bahwa untuk memantapkan penampilan, warga binaan tersebut melakukan latihan selama tiga minggu.
"Warga binaan ini mereka memiliki talenta. Untuk itu kami ajak bagaimana agar mereka juga ikut berperan mengisi Hari Kemerdekaan," katanya.
Warga binaan tersebut mulai menampilkan kebolehannya setelah upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-71 RI yang digelar di lapangan lapas setempat.
Dengan mengenakan kostum tradisional masyarakat Bali dilengkapi senjata berupa bambu runcing, mereka menampilkan pertunjukkan drama melawan penjajah.
Usai meraih kemenangan melawan penjajah, para warga binaan kemudian menampilkan Tari Janger yang dilakukan berpasangan.
Penampilan tari kolosal itu diiringi alunan musik tradisional khas Bali dan paduan suara yang dibawakan oleh narapidana setempat lengkap dengan kostum berwarna cokelat khas para pahlawan.
Penampilan kolosal itu kemudian ditutup dengan pementasan pramuka oleh para warga binaan dengan diiringi musik kontemporer.
Tidak hanya itu, lomba panjat pinang khas 17 Agustus juga digelar dan hiburan musik dangdut turut menyemarakkan Hari Kemerdekaan.
Upacara Hari Kemerdekaan RI tidak hanya diikuti warga binaan Indonesia melainkan juga narapidana berkewarganegaraan asing yang tumpah ruah menyaksikan kegiatan sekali dalam setahun itu.
Di Lapas Kerobokan, dari 731 narapidana, 434 di antaranya mendapatkan remisi dengan besaran bervariasi mulai satu hingga enam bulan.
Darei 434 orang itu, 21 di antaranya langsung menghirup udara kebebasan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016