Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali memperbaiki sistem pembenihan dengan harapan mampu meningkatkan produksi benih pada balai benih ikan (BBI), unit pembenihan rakyat (UPR) dan Balai benih ikan swasta (BBIS).
Dengan demikian diharapkan mampu memenuhi kebutuhan benih yang setiap tahunnya mencapai 443 juta ekor untuk budidaya ikan air tawar, tambak dan pengembangan perikanan di pesisir pantai, kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali I Gusti Putu Nuriatha di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, kebutuhan benih yang cukup besar itu selama ini baru dapat dipenuhi 254 juta ekor atau sekitar 55 persen. Kekurangan tersebut akan berusaha dipenuhi dengan meningkatkan produksi dan peran dari BBI, UPR dan BBIS.
"Terpenuhinya kebutuhan berbagai jenis bibit diharapkan mampu meningkatkan produksi sektor perikanan sebesar 353 persen, sesuai sasaran daerah ini dalam mendukung Indonesia menjadi negara penghasil ikan terbesar di dunia pada 2014," ujarnya.
Oleh sebab itu BBI, UPR dan BBIS mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan bibit pengembangan berbagai jenis ikan dan sedapat mungkin menghindari mendatangkan benih dari luar daerah.
Gusti Nuriatha menambahkan, satu unit BBI atau UPR dan BBIS jika dikelola secara intensif setiap tahunnya akan mampu menghasilkan sedikitnya delapan juta ekor benih.
Benih yang selama ini diproduksi BBIS antara lain ikan mas, nila, gurami, tawes, bawal, patin, koi dan lele. Benih ikan air tawar tercatat diproduksi oleh 824 unit tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali, terdiri atas UPR 292 unit, "hatchery" udang, bandeng dan kerapu 504 unit, "hatchey" udang galah 15 unit, balai benih ikan lokal 16 unit dan balai benih ikan sentral satu unit.
Gusti Nuriatha menambahkan, petani ikan air tawar dalam mengembangkan usaha menghimpun diri dalam 351 kelompok sebagai upaya memudahkan pembinaan, penyaluran benih, peningkatan produksi hingga pemasaran.
Kelompok petani ikan air tawar tersebut beranggotakan 10.334 orang tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.Produksi perikanan Bali, baik hasil budidaya maupun tangkapan di laut selama 2010 mencapai 263.000 ton.
Diharapkan angka tersebut dapat ditingkatkan pada 2011, sehingga nantinya mencapai peningkatan 353 persen dalam kurun waktu lima tahun seperti yang ditetapkan pemerintah pusat, kata Nuriatha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Dengan demikian diharapkan mampu memenuhi kebutuhan benih yang setiap tahunnya mencapai 443 juta ekor untuk budidaya ikan air tawar, tambak dan pengembangan perikanan di pesisir pantai, kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali I Gusti Putu Nuriatha di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, kebutuhan benih yang cukup besar itu selama ini baru dapat dipenuhi 254 juta ekor atau sekitar 55 persen. Kekurangan tersebut akan berusaha dipenuhi dengan meningkatkan produksi dan peran dari BBI, UPR dan BBIS.
"Terpenuhinya kebutuhan berbagai jenis bibit diharapkan mampu meningkatkan produksi sektor perikanan sebesar 353 persen, sesuai sasaran daerah ini dalam mendukung Indonesia menjadi negara penghasil ikan terbesar di dunia pada 2014," ujarnya.
Oleh sebab itu BBI, UPR dan BBIS mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan bibit pengembangan berbagai jenis ikan dan sedapat mungkin menghindari mendatangkan benih dari luar daerah.
Gusti Nuriatha menambahkan, satu unit BBI atau UPR dan BBIS jika dikelola secara intensif setiap tahunnya akan mampu menghasilkan sedikitnya delapan juta ekor benih.
Benih yang selama ini diproduksi BBIS antara lain ikan mas, nila, gurami, tawes, bawal, patin, koi dan lele. Benih ikan air tawar tercatat diproduksi oleh 824 unit tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali, terdiri atas UPR 292 unit, "hatchery" udang, bandeng dan kerapu 504 unit, "hatchey" udang galah 15 unit, balai benih ikan lokal 16 unit dan balai benih ikan sentral satu unit.
Gusti Nuriatha menambahkan, petani ikan air tawar dalam mengembangkan usaha menghimpun diri dalam 351 kelompok sebagai upaya memudahkan pembinaan, penyaluran benih, peningkatan produksi hingga pemasaran.
Kelompok petani ikan air tawar tersebut beranggotakan 10.334 orang tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.Produksi perikanan Bali, baik hasil budidaya maupun tangkapan di laut selama 2010 mencapai 263.000 ton.
Diharapkan angka tersebut dapat ditingkatkan pada 2011, sehingga nantinya mencapai peningkatan 353 persen dalam kurun waktu lima tahun seperti yang ditetapkan pemerintah pusat, kata Nuriatha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011