Klungkung (Antara Bali) - Tokoh Puri Semarabawa Ida Cokorda Ngurah sangat mengapresiasi perencanaan pendirian patung pejuang yang akan dibangun di bundaran simpang empat by pass Ida Bagus Mantra wilayah Tiyingadi, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.
"Kami mengusulkan agar patung pejuang yang akan didirikan itu menghadap ke timur. Sebagai wujud menghadapi penjajah yang datang dari arah timur dan simbol upaya melindungi Kota Semarapura," kata Ida Cokorda Ngurah menanggapi rencana pembangunan patung pejuang di Semarapura, Jumat.
Pemkab Klungkung berencana mendirikan patung pejuang. Di mana pada Anggaran Induk Tahun 2016, Pemkab Klungkung telah memasang anggaran perencanaan pendirian patung Ida Dewa Agung Istri Kanya dan Ida Dewa Agung Jambe, untuk mengenang pejuang dalam mempertahankan Klungkung dari penjajah.
Saran lain datang dari tokoh Puri Saraswati Prof Dr Ida Cokorda Raka Putra yang menyatakan, sebelum pembangunan Patung Ida Dewa Agung Istri Kanya agar dibuatkan banten matur piuning atau memohon izin ke `beliau`. Tujuannya agar dalam proses pembangunan patung tersebut bisa berjalan lancar.
Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra membahas perencanan pendirian patung pejuang di Ruang Rapat Bupati Klungkung. Hadir pula dari Maestro Seni Lukis I Nyoman Gunarsa, tokoh-tokoh Puri Semarapura, serta dari Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII I Ketut Candra.
Pada rapat tersebut, dihadiri juga Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana dan pihak konsultan, untuk bersama-sama membahas perencanaan pembangunan patung.
Di antaranya, di lapangan Puputan Klungkung yang rencananya akan didirikan patung Ida Dewa Agung Jambe dan pembuatan Taman Rare, Taman Lingsir, Taman Anom dan Arena Skate Board.
Menurut Bupati Suwirta, pembuatan patung ini sebagai tindak lanjut ide-ide dan masukan berbagai pihak akan pentingnya tonggak sejarah.
"Klungkung tidak terlepas dari perjuangan raja-raja. Termasuk para pejuang dari puri," ujar Bupati Suwirta.
Dikatakan dia, tonggak sejarah ini dinilai penting sebagai pesan kepada generasi penerus, sehingga mereka memahami peran para pejuang dalam mempertahankan Klungkung dari penjajahan.
"Dengan simbol-simbol perjuangan ini generasi muda memahami peran pejuang dalam Perang Puputan Klungkung maupun Perang Kusamba," ujarnya.
Terkait rencana itu, lanjutnya, maka pihaknya akan terus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh puri dan semua tokoh menyangkut bagaimana rupa dan postur tubuh pejuang tersebut, sehingga tidak jauh dari realita atau kenyataan.
"Ini komitmen kita untuk menyadari peran beliau sangat penting dalam keberadaan Kabupaten Klungkung, terutama pada zaman penjajahan," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami mengusulkan agar patung pejuang yang akan didirikan itu menghadap ke timur. Sebagai wujud menghadapi penjajah yang datang dari arah timur dan simbol upaya melindungi Kota Semarapura," kata Ida Cokorda Ngurah menanggapi rencana pembangunan patung pejuang di Semarapura, Jumat.
Pemkab Klungkung berencana mendirikan patung pejuang. Di mana pada Anggaran Induk Tahun 2016, Pemkab Klungkung telah memasang anggaran perencanaan pendirian patung Ida Dewa Agung Istri Kanya dan Ida Dewa Agung Jambe, untuk mengenang pejuang dalam mempertahankan Klungkung dari penjajah.
Saran lain datang dari tokoh Puri Saraswati Prof Dr Ida Cokorda Raka Putra yang menyatakan, sebelum pembangunan Patung Ida Dewa Agung Istri Kanya agar dibuatkan banten matur piuning atau memohon izin ke `beliau`. Tujuannya agar dalam proses pembangunan patung tersebut bisa berjalan lancar.
Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra membahas perencanan pendirian patung pejuang di Ruang Rapat Bupati Klungkung. Hadir pula dari Maestro Seni Lukis I Nyoman Gunarsa, tokoh-tokoh Puri Semarapura, serta dari Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII I Ketut Candra.
Pada rapat tersebut, dihadiri juga Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana dan pihak konsultan, untuk bersama-sama membahas perencanaan pembangunan patung.
Di antaranya, di lapangan Puputan Klungkung yang rencananya akan didirikan patung Ida Dewa Agung Jambe dan pembuatan Taman Rare, Taman Lingsir, Taman Anom dan Arena Skate Board.
Menurut Bupati Suwirta, pembuatan patung ini sebagai tindak lanjut ide-ide dan masukan berbagai pihak akan pentingnya tonggak sejarah.
"Klungkung tidak terlepas dari perjuangan raja-raja. Termasuk para pejuang dari puri," ujar Bupati Suwirta.
Dikatakan dia, tonggak sejarah ini dinilai penting sebagai pesan kepada generasi penerus, sehingga mereka memahami peran para pejuang dalam mempertahankan Klungkung dari penjajahan.
"Dengan simbol-simbol perjuangan ini generasi muda memahami peran pejuang dalam Perang Puputan Klungkung maupun Perang Kusamba," ujarnya.
Terkait rencana itu, lanjutnya, maka pihaknya akan terus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh puri dan semua tokoh menyangkut bagaimana rupa dan postur tubuh pejuang tersebut, sehingga tidak jauh dari realita atau kenyataan.
"Ini komitmen kita untuk menyadari peran beliau sangat penting dalam keberadaan Kabupaten Klungkung, terutama pada zaman penjajahan," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016