Buleleng (Antara Bali) - Kepolisian Resor Buleleng, Bali, menyelidiki kasus terbakarnya Kantor Kepala Desa Sangsit di Kecamatan Sawan yang diduga sengaja dilakukan oknum tertentu.

"Kini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Sementara tim Labfor Denpasar segera akan melakukan pemeriksaan," kata Kapolsek Sawan, Ajun Komisaris Polisi Made Mustiada, Sabtu.

Ia menjelaskan, proses penyelidikan masih dalah tahap pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kejadian perkara. "Kami belum dapat pastikan penyebabnya karena apa. Kita juga masih tunggu pemeriksaan dari labfor," kata Mustiada.

Sementara itu, Kepala Desa Sangsit, Putu Arya Suyasa menduga ada unsur kesengajaan dalam kebakaran di kantornya karena dari informasi, api pertama kali muncul dari gudang. Padahal selama ini gudang tidak berfungsi dan tidak dialiri listrik.

"Kalau konslet kan biasanya dekat dengan kabel listrik atau aliran listrik lainnya. Tapi dari informasi yang ada, api pertama dari gudang yang lama tidak berfungsi dan tidak ada listrik di sana. Bisa saja ada kesengajaan. Tapi kita lihat dulu hasilnya dari forensik," katanya.

Di sisi lain, kerugian dari kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp 150 juta. "Semua barang punya sekdes ludes, termasuk dokumen-dokumen, kursi dan lainnya, tidak ada yang bisa diselamatkan," ucapnya.

Dikatakan pula, akibat kebakaran itu, kini aparat desa sedang bergotong royong membersihkan sisa-sisa kebakaran. Diharapkan, Senin (9/5) aparat desa sudah dapat kembali melayani masyarakat.

"Sekarang kita gotong royong bersih-bersih. Sementara kalau ada yang mendesak pelayanan masyarakat bisa di rumah saya karena kebetulan libur. Senin kita sediakan ruangan khusus untuk layani masyarakat dengan maksimal," katanya.

Kantor Perbekel (Desa) Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng terbakar, Kamis (5/5) sekitar pukul 02.10 Wita. Kebakaran ini pertama kali diketahui seorang penjaga Pasar Sangsit, Wayan Budiasa (53). (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016