Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Wayan Tagel Arjana mengharapkan para investor yang menanamkan investasinya di Pulau Dewata tidak hanya menyasar di Bali bagian selatan saja, tetapi pengembangannya di luar Kabupaten Badung dan Denpasar.

"Kalau investor yang mengaku peduli dengan sektor tenaga kerja, pemerataan pembangunan dan peduli lingkungan seharusnya berani mengembangkan sektor pariwisata di luar Kabupaten Badung dan Kota Denpasar," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan di luar Kabupaten Badung dan Kota Denpasar yang perlu dikembangkan sektor pariwisata, antara lain di Kabupaten Buleleng, Karangasem dan Jembrana.

"Kalau saya pikir ketiga kabupaten tersebut cocok dikembangkan sektor pariwisata tersebut, karena dari ketersediaan lahan masih memungkinkan dibanding dengan dua kabupaten/kota (Badung dan Denpasar)," ujar Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali.

Tagel Arjana mengatakan saat ini kecenderungan investor yang bergerak dibidang pariwisata mencari lahan di Bali bagian selatan, karena hanya memperhitungkan aspek keuntungan semata. Namun mereka tidak ada niat untuk mengembangkan di kabupaten lain di Bali.

"Karena itu saya harapkan kabupaten dan kota (Badung dan Denpasar) sudah seharusnya melakukan moratorium pembangunan fasilitas hotel dan restoran di daerah tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan di dua kabupaten tersebut sebenarnya sudah cukup krodit, baik dari transportasi maupun kebisingan lingkungan, karena itu sebaiknya para investor untuk mencari pengembangan pariwisata di daerah lain, bila memang mempunyai tujuan untuk membuka lowongan pekerjaan dan pemerataan pembangunan di Bali.

"Saya harapkan ada ketegasan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pembangunan penunjang sektor pariwisata agar merata. Salah satunya kalau daerah yang akan dikembangkan diberikan kemudahan dalam mengurus administrasi atau perizinan. Sedangkan yang selama ini sudah `overload` ya. izin pembangunan hotel harus distop saja," katanya.

Dikatakan, kamar hotel dan vila di Bali bagian selatan sudah cukup banyak, sehingga pengembangan hotel perlu di kabupaten lain, sehingga terjadi pemerataan pembangunan.

"Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Bali keberadaan kamar hotel di Bali bagian selatan sudah melebihi kapasitas dibanding faktor penunjang lainnya, antara lain kelancaran lalu lintas semakin hari semakin tambah krodit, karena wisatawan yang menginap terfokus di Bali bagian selatan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016