BBTF 2017 Angkat Pariwisata Sumatera Selatan

Nusa Dua (Antara Bali) - "Bali and Beyond Travel Fair" (BBTF) 2017 rencananya mengangkat potensi pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dalam ajang bisnis pariwisata tahunan yang dijadwalkan berlangsung pada 7-11 Juni 2017.

"Kami dari pihak pemerintah Sumatera Selatan siap menjadi pelaksana bagi BBTF 2017," kata Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dalam keterangan pers usai penutupan BBTF 2016 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu.

Menurut dia, hal itu juga sejalan dengan kesiapan pemerintah setempat menyambut Asian Games 2018 yang juga digelar di Palembang.

Selain itu banyaknya interaksi langsung antarpelaku bisnis pariwisata menjadikan provinsinya tertarik terlibat dalam promosi tersebut.

Sementara itu Ketua Panitia BBTF 2016, Ketut Ardana menjelaskan bahwa dibandingkan tahun 2015, ajang pariwisata tahun ini mengalami peningkatan baik dari sisi pencapaian transaksi hingga kualitas pembeli kategori platinum.

"Transaksi untuk BBTF 2016 mencapai Rp6,88 triliun atau mengalami peningkatan dari 30,8 persen dari BBTF sebelumnya," ucap Ardana.

Pembeli platinum atau pelaku bisnis pariwisata yang mampu mendatangkan lebih dari 10 ribu turis per tahun juga melonjak dari sebelumnya 17, tahun ini diikuti 77 pembeli platinum.

Selama pelaksanaan BBTF 2016, diikuti 222 pembeli dari 30 negara di dunia dan 154 penjual yang merupakan pelaku pariwisata dari 20 provinsi di Tanah Air.

Selain eksibisi dan pertemuan langsung pebisnis pariwisata, selama pameran juga dilangsungkan Seminar Pariwisata, tur wisata ke empat daerah yakni ke Lombok, Labuan Bajo, Banyuwangi dan Tana Toraja.

Tanah Toraja untuk pertama kalinya menjadi "co-host" BBTF 2016 setelah ajang pariwisata itu diadakan sejak tahun 2014.

Sebagai "co-host", arena Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dihiasi latar belakang budaya Tana Toraja serta berkesempatan mempromosikan potensi wisatanya.

Rencananya BBTF 2017 juga akan mengundang penjual dari negara ASEAN berpartispasi dalam bisnis pariwisata yang diklaim terbesar di Indonesia itu. (WDY)