Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat merencanakan Museum Buleleng dikelola Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) untuk memaksimalkan fungsi dan kinerja salah satu museum tertua di Pulau Dewata tersebut.
"Kami masih melakukan komunikasi dengan Yayasan Pelestarian Budaya Bali Utara (YPBBU) mengenai hal itu karena pengelolaannya masih dibawah YPBBU," kata Kepala Disbudpar Buleleng, Gede Suyasa, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya meminta yayasan menyerahkan pengelolaan museum Buleleng kepada Disbudpar karena menyangkut regulasi dan tanggung jawab mengelola museum di masa mendatang.
Dikatakan pula, koordinasi bersama Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana telah dilakukan menyikapi pengelolaan museum Buleleng dan bupati menyetujui pembentukan UPTD Museum Buleleng.
"Kami berharap bisa dipertemukan kembali dengan pihak pengurus yayasan. Pemberitahuan secara terbuka telah disampaikan. Kami memahami karena beliau sudah sepuh semuanya, maka itu diperlukan waktu khusus untuk bertemu," ujar Suyasa.
Selain itu, kata dia, berbeda kondisi museum di Bali bagian utara dibandingan museum di Bali Selatan, lebih banyak dikelola pihak swasta. "Kami berharap museum di Buleleng dapat dikelola pemerintah," paparnya.
Selain itu, kata Suyasa, sekiranya yayasan berkenan menyerahkan Museum Buleleng kepada Pemkab, telah disiapkan beberapa strategi pembenahan museum sehingga lebih layak lagi dikunjungi wisatawan.
"Target kami museum itu dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Buleleng, terlebih museum nantinya dapat menampung beberapa peninggalan sejarah Bali Utara yang masih tersimpan banyak di beberapa desa adat," katanya.
Sebelumnya, Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, I Made Pageh, Mhum menilai Museum Buleleng potensial menjadi objek wisata unggulan di daerah itu, karena memiliki berbagai peninggalan sejarah bernilai tinggi.
Ia menuturkan, selain berbagai peninggalan sejarah Sunda Kecil, di museum itu juga terdapat beberapa peninggalan zaman kerajaan Buleleng masa lampau. Juga ada beberapa lukisan raja-raja yang pernah berkuasa di Buleleng dan peninggalan purbakala lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami masih melakukan komunikasi dengan Yayasan Pelestarian Budaya Bali Utara (YPBBU) mengenai hal itu karena pengelolaannya masih dibawah YPBBU," kata Kepala Disbudpar Buleleng, Gede Suyasa, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya meminta yayasan menyerahkan pengelolaan museum Buleleng kepada Disbudpar karena menyangkut regulasi dan tanggung jawab mengelola museum di masa mendatang.
Dikatakan pula, koordinasi bersama Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana telah dilakukan menyikapi pengelolaan museum Buleleng dan bupati menyetujui pembentukan UPTD Museum Buleleng.
"Kami berharap bisa dipertemukan kembali dengan pihak pengurus yayasan. Pemberitahuan secara terbuka telah disampaikan. Kami memahami karena beliau sudah sepuh semuanya, maka itu diperlukan waktu khusus untuk bertemu," ujar Suyasa.
Selain itu, kata dia, berbeda kondisi museum di Bali bagian utara dibandingan museum di Bali Selatan, lebih banyak dikelola pihak swasta. "Kami berharap museum di Buleleng dapat dikelola pemerintah," paparnya.
Selain itu, kata Suyasa, sekiranya yayasan berkenan menyerahkan Museum Buleleng kepada Pemkab, telah disiapkan beberapa strategi pembenahan museum sehingga lebih layak lagi dikunjungi wisatawan.
"Target kami museum itu dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Buleleng, terlebih museum nantinya dapat menampung beberapa peninggalan sejarah Bali Utara yang masih tersimpan banyak di beberapa desa adat," katanya.
Sebelumnya, Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, I Made Pageh, Mhum menilai Museum Buleleng potensial menjadi objek wisata unggulan di daerah itu, karena memiliki berbagai peninggalan sejarah bernilai tinggi.
Ia menuturkan, selain berbagai peninggalan sejarah Sunda Kecil, di museum itu juga terdapat beberapa peninggalan zaman kerajaan Buleleng masa lampau. Juga ada beberapa lukisan raja-raja yang pernah berkuasa di Buleleng dan peninggalan purbakala lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016