Denpasar (Antara Bali) - Perdagangan aneka barang kerajinan dan hasil pertanian masih gencar memasuki pasar Amerika Serikat (AS) menyebabkan perdagangan ke negeri Paman Sam tersebut mengalami surplus hingga 91,1 juta dolar AS tahun 2015.
"Sebagian besar komoditas utama yang diekspor seperti pakaian jadi bukan rajutan, kayu, barang dari kayu, perabot, penerangan rumah dan sebagainya ditujukanke AS," kata Eksportir aneka kerajinan Bali Ni Nyoman Sumerti di Denpasar, Kamis.
Ia menyebutkan, ada enam dari sepuluh produk utama ekspor Bali masih terjual untuk memenuhi keperluan masyarakat Amerika Serikat (AS) dan kondisi ini pula negeri Paman Sam merupakan pembeli terbesar selama ini.
Sedangkan barang impor Bali yang sebagian bahan baku industri kecil dan kerajinan seperti kain, permata, peralatan listrik, plastik, logam, arloji dan bagiannya, disamping mesin pesawat sebagian besar diekspor kembali.
Wanita pengusaha Bali ini menilai, walau perekonomian negeri Adidaya itu diperkirakan tumbuh kurang memadai akibat pemulihan ekonominya sedikit agak lamban, tetapi konsumen AS masih merupakan pembeli terbesar matadagangan dari Bali.
Hal itu terlihat dari surat keterangan asal (SKA) barang kerajinan yang ditandatangani untuk ekspor ke AS masih tercatat yang terbanyak, dan perdagangan ke negeri itu, merupakan yang tertinggi selama ini.
Sementara Badan Pusat Statistik Bali membenarkan bahwa perdagangan nonmigas Bali dengan AS mengalami surplus 91,1 juta dolar, sebab ekspor daerah ini ke negeri itu 102,8 juta dolar Januari-November 2015 sedangkan impor hanya 11,6 juta dolar dalam kurun waktu yang sama.
Pengusaha AS membeli aneka kerajinan dan mata dagangan nonmigas lainnya dari Bali seharga 102,8 juta dolar AS selama Januari-November 2015, berkurang 2,8 persen jika dibandingkan dengan perioda yang sama tahun 2014 yang hanya 105,8 juta dolar.
Pembeli Singapura ada diurutan kedua bernilai 37,5 juta dolar sebelas bulan I-2015, berkurang 14,25 persen jika dibandingkan periode yang sama 2014 hanya 43,7 juta dolar, kemudian disusul Australia 37,2 juta dolar berkuranag sebelas persen dari perioda sebelumnya 41,9 juta dolar.
Ada tiga dominan pembeli komoditas aneka kerajinan buatan masyarakat Bali disamping barang nonmigas Bali lainnya, maka realisasi perolehan devisa selama sebelas bulan I-2015 tercatat 456,8 juta dolar AS berkurang 7,78 persen dari sebelumnya 495,4 juta dolar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Sebagian besar komoditas utama yang diekspor seperti pakaian jadi bukan rajutan, kayu, barang dari kayu, perabot, penerangan rumah dan sebagainya ditujukanke AS," kata Eksportir aneka kerajinan Bali Ni Nyoman Sumerti di Denpasar, Kamis.
Ia menyebutkan, ada enam dari sepuluh produk utama ekspor Bali masih terjual untuk memenuhi keperluan masyarakat Amerika Serikat (AS) dan kondisi ini pula negeri Paman Sam merupakan pembeli terbesar selama ini.
Sedangkan barang impor Bali yang sebagian bahan baku industri kecil dan kerajinan seperti kain, permata, peralatan listrik, plastik, logam, arloji dan bagiannya, disamping mesin pesawat sebagian besar diekspor kembali.
Wanita pengusaha Bali ini menilai, walau perekonomian negeri Adidaya itu diperkirakan tumbuh kurang memadai akibat pemulihan ekonominya sedikit agak lamban, tetapi konsumen AS masih merupakan pembeli terbesar matadagangan dari Bali.
Hal itu terlihat dari surat keterangan asal (SKA) barang kerajinan yang ditandatangani untuk ekspor ke AS masih tercatat yang terbanyak, dan perdagangan ke negeri itu, merupakan yang tertinggi selama ini.
Sementara Badan Pusat Statistik Bali membenarkan bahwa perdagangan nonmigas Bali dengan AS mengalami surplus 91,1 juta dolar, sebab ekspor daerah ini ke negeri itu 102,8 juta dolar Januari-November 2015 sedangkan impor hanya 11,6 juta dolar dalam kurun waktu yang sama.
Pengusaha AS membeli aneka kerajinan dan mata dagangan nonmigas lainnya dari Bali seharga 102,8 juta dolar AS selama Januari-November 2015, berkurang 2,8 persen jika dibandingkan dengan perioda yang sama tahun 2014 yang hanya 105,8 juta dolar.
Pembeli Singapura ada diurutan kedua bernilai 37,5 juta dolar sebelas bulan I-2015, berkurang 14,25 persen jika dibandingkan periode yang sama 2014 hanya 43,7 juta dolar, kemudian disusul Australia 37,2 juta dolar berkuranag sebelas persen dari perioda sebelumnya 41,9 juta dolar.
Ada tiga dominan pembeli komoditas aneka kerajinan buatan masyarakat Bali disamping barang nonmigas Bali lainnya, maka realisasi perolehan devisa selama sebelas bulan I-2015 tercatat 456,8 juta dolar AS berkurang 7,78 persen dari sebelumnya 495,4 juta dolar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016