Denpasar (Antara Bali)- Kondisi ekonomi masyarakat internasional belum tumbuh signifikan, namun perolehan devisa dari perdagangan ekspor ikan hias hidup dari Bali tetap stabil bahkan harga rata-ratanya mengalami kenaikan yang signifikan.
"Harga ikan hias hidup ke pasaran ekspor mengalami kenaikan sehingga perdagangan itu masih tetap bergairah pada awal 2015," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar Jumat.
Ia mengatakan, harga rata-rata ikan hias hidup hasil tangkapan nelayan di Pulau Dewata itu di pasaran luar negeri naik dari sekitar 0,38 dolar AS dalam periode awal 2014 menjadi rata-rata 2,1 dolar per ekor untuk periode tahun 2015.
Kondisi ekonomi global yang belum bergairah mengakibatkan jumlah volume pengapalan ikan hias hidup anjlok hingga 81 persen dari 5,4 juta ekor selama Januari-Agustus 2014 menjadi hanya sayu juta ekor dalam perioda yang sama tahun 2015.
Berkurang pengiriman ikan hias itu, namun dalam perolehan devisa naik dari 2,1 0 juta dolar menjadi 2,15 juta dolar. Besarnya perolehan hasil penjualan itu berkat harga rata-rata selama periode 2015 naik menjadi 2,1 dolar per ekor dari sebelumnya hanya 0,38 dolar.
Permintaan pasar luar negeri akan ikan hias hidup sedikit melorot dari periode sebelumnya akibat kondisi ekonomi belum signifikan, namun para eksportir tetap bisa memenuhi permintaan yang ada sesuai jumlah yang masuk, kata dia.
Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, masih ketergantungan dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri.
Belum ada usaha budidaya ikan hias air laut merupakan salah satu masalah dihadapi dalam perdagangan ekspor, sebab pedagang atau eksportir hanya menghandalkan ikan hias hidup kiriman dari luar daerah.
Pengiriman ikan hias hidup dari Bali ke negara konsumen relatif lancar sehingga kualitas matadagangan itu bisa lebih terjamin dan kondisi itu merupakan salah satu sebab harga rata-rata hasil tangkapan nelayan itu di pasaran naik signifikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Harga ikan hias hidup ke pasaran ekspor mengalami kenaikan sehingga perdagangan itu masih tetap bergairah pada awal 2015," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar Jumat.
Ia mengatakan, harga rata-rata ikan hias hidup hasil tangkapan nelayan di Pulau Dewata itu di pasaran luar negeri naik dari sekitar 0,38 dolar AS dalam periode awal 2014 menjadi rata-rata 2,1 dolar per ekor untuk periode tahun 2015.
Kondisi ekonomi global yang belum bergairah mengakibatkan jumlah volume pengapalan ikan hias hidup anjlok hingga 81 persen dari 5,4 juta ekor selama Januari-Agustus 2014 menjadi hanya sayu juta ekor dalam perioda yang sama tahun 2015.
Berkurang pengiriman ikan hias itu, namun dalam perolehan devisa naik dari 2,1 0 juta dolar menjadi 2,15 juta dolar. Besarnya perolehan hasil penjualan itu berkat harga rata-rata selama periode 2015 naik menjadi 2,1 dolar per ekor dari sebelumnya hanya 0,38 dolar.
Permintaan pasar luar negeri akan ikan hias hidup sedikit melorot dari periode sebelumnya akibat kondisi ekonomi belum signifikan, namun para eksportir tetap bisa memenuhi permintaan yang ada sesuai jumlah yang masuk, kata dia.
Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, masih ketergantungan dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri.
Belum ada usaha budidaya ikan hias air laut merupakan salah satu masalah dihadapi dalam perdagangan ekspor, sebab pedagang atau eksportir hanya menghandalkan ikan hias hidup kiriman dari luar daerah.
Pengiriman ikan hias hidup dari Bali ke negara konsumen relatif lancar sehingga kualitas matadagangan itu bisa lebih terjamin dan kondisi itu merupakan salah satu sebab harga rata-rata hasil tangkapan nelayan itu di pasaran naik signifikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015