Nusa Penida (Antara Bali) - Sebuah jembatan kuning yang terbentang dengan panjang 100 meter di tengah Pantai Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang masuk Kabupaten Klungkung menjadi salah satu objek wisata favorit di daerah itu.
Kadek Sri Artini, seorang pramuwisata, Senin mengatakan, jembatan kuning atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Jembatan Cinta ini menjadi salah satu tempat favorit bagi pelancong maupun masyarakat setempat.
"Banyak wisman yang mengunjungi Jembatan Cinta sekaligus menikmati panorama alam pantai dari atas jembatan yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan," tutur Sri Artini.
Wisman juga mendokumentasikan dirinya di atas Jembatan Cinta itu. Nama jembatan tersebut awalnya berasal dari sebutan para wisman yang datang ke Nusa Penida, akhirnya masyarakat setempat juga menyebutkan dengan Jembatan Cinta.
Sri Artini menambahkan, kebanyakan dari wisman yang mengunjungi jembatan kuning tersebut selain berlibur juga tidak jarang terlihat "mengikar janji untuk setia sehidup semati" dengan pasangannya.
"Sambil membawa bunga, para wisman yang datang dengan pasangannya terlihat romantis mengucapkan isi hati di jembatan tersebut," tambah Sri.
Menurut Sri, kelebihan dari jembatan cinta tersebut, selain banyak dinikmati para wisman yang berlibur, jembatan ini juga kerap digunakan sebagai ajang untuk latar belakang foto menjelang pernikahan.
"Sering terlihat pasangan yang akan melangsungkan pernikahan melakukan aktivitas berfoto menggunakan pakaian pengantin dan setiap harinya menjelang sore jembatan cinta selalu di penuhi pengunjung," tutur Sri Artini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kadek Sri Artini, seorang pramuwisata, Senin mengatakan, jembatan kuning atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Jembatan Cinta ini menjadi salah satu tempat favorit bagi pelancong maupun masyarakat setempat.
"Banyak wisman yang mengunjungi Jembatan Cinta sekaligus menikmati panorama alam pantai dari atas jembatan yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan," tutur Sri Artini.
Wisman juga mendokumentasikan dirinya di atas Jembatan Cinta itu. Nama jembatan tersebut awalnya berasal dari sebutan para wisman yang datang ke Nusa Penida, akhirnya masyarakat setempat juga menyebutkan dengan Jembatan Cinta.
Sri Artini menambahkan, kebanyakan dari wisman yang mengunjungi jembatan kuning tersebut selain berlibur juga tidak jarang terlihat "mengikar janji untuk setia sehidup semati" dengan pasangannya.
"Sambil membawa bunga, para wisman yang datang dengan pasangannya terlihat romantis mengucapkan isi hati di jembatan tersebut," tambah Sri.
Menurut Sri, kelebihan dari jembatan cinta tersebut, selain banyak dinikmati para wisman yang berlibur, jembatan ini juga kerap digunakan sebagai ajang untuk latar belakang foto menjelang pernikahan.
"Sering terlihat pasangan yang akan melangsungkan pernikahan melakukan aktivitas berfoto menggunakan pakaian pengantin dan setiap harinya menjelang sore jembatan cinta selalu di penuhi pengunjung," tutur Sri Artini. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015