Negara (Antara Bali) - Nelayan di Desa Yeh Kuning, Kabupaten Jembrana, memprotes pembangunan senderan pemecah ombak yang dilakukan pemilik villa karena mengganggu tambatan sampan mereka.

"Lokasi yang dulunya tempat sampan kami tergusur akibat pembangunan senderan tersebut. Sampan terpaksa kami pindah," kata Dewa Ketut Suparsa, salah seorang nelayan, Senin.

Selain lokasi sandar sampan harus pindah, ia mengatakan, akses jalan nelayan menuju pantai yang melewati tanah villa tersebut juga ditutup.

Menurutnya, nelayan sudah minta pemilik untuk memberikan jalan setapak, tapi tidak ditanggapi, bahkan sekarang mulai dipagar.

Selain itu ia juga mengeluhkan, truk pengangkut material yang membuat jalan menuju villa, dan merupakan tanah keluarganya amblas akibat muatan truk tersebut.

Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu pembangunan villa sempat dihentikan karena belum memiliki izin, tapi saat ini dilanjutkan, termasuk membuat senderan agar tidak tergerus abrasi.

Karena tidak ada itikad baik dari pemilik villa, warga yang tergabung dalam kelompok nelayan ini mengancam, akan menutup jalan menuju villa yang melewati tanah keluarganya.

"Kami punya bukti, ada sebagian jalan menuju villa merupakan tanah milik kami. Kalau pemilik villa tidak memberikan jalan ke pantai, jalan menuju villa juga akan kami tutup," ujarnya.

Pelaksana pembangunan senderan villa, Karim saat dikonfirmasi mengaku, dirinya tidak tahu terkait jalan nelayan ke pantai, karena hanya sebagai pekerja saja.

Ia mengakui, pengerjaan villa sempat dihentikan karena belum memiliki izin, tapi kini izin sudah lengkap sehingga dilanjutkan, termasuk pembuatan senderan penahan ombak.

Camat Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya mengatakan, izin yang diberikan kepada pemilik villa hanya untuk bangunan, tidak termasuk senderan.

Namun menurutnya, di peraturan daerah, tidak ada spesifik menyebutkan izin untuk pembangunan senderan di pantai.

"Tapi kami akan cek ke lapangan terkait protes nelayan tersebut, khususnya untuk akses jalan yang dibutuhkan warga," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015