Nusa Dua (Antara Bali) - Forum Kawasan Segitiga Karang (CTI) mempromosikan potensi wisata bahari Indonesia sebagai salah satu destinasi terbaik dunia melalui pertemuan pelaku bisnis dalam forum regional tersebut.
"Indonesia merupakan destinasi pariwisata terbaik menurut penyelam di Amerika Serikat oleh sebab itu saya sangat tertarik untuk bergabung dalam forum ini karena kami juga menyadari bahwa paket pariwisata ini bisa digabungkan dengan `cultural trip dan diving`," kata seorang peserta forum bisnis (B2B) dari Amerika Serikat, Teresa Cabading di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu.
Pertemuan B2B itu dihadiri oleh pembeli international dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Tiongkok, Afrika Selatan, Polandia dan Inggris.
Pertemuan kalangan bisnis itu juga untuk memberikan kesempatan investasi dan berkolaborasi dalam industri pariwisata, yang menguntungkan bagi dua belah pihak.
"Saya sangat senang dengan inisiatif pariwisata Indonesia dalam mempromosikan industri `diving` sehingga ini menyadarkan saya tentang indahnya Indonesia. Ini merupakan pasar yang menjanjikan dan berpotensi untuk menjadi lebih besar. Selain itu saya juga menyukai forum ini karena juga membicarakan tentang tanggung jawab untuk menjaga ekosistem laut, selain dinikmati namun harus tetap terjaga," ujar pelaku bisnis dari Malaysia, Goh Hock Gin.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad mengatakan bahwa pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2020 dan 30 persen kunjungan wisatawan mancanegara itu ditarget dari sektor wisata bahari atau naik 15 persen dari total jumlah kunjungan turis ke Indonesia.
Sehingga dengan potensi yang besar dan target itu, maka diperlukan adanya standar berkelanjutan guna menjaga kawasan wisata bahari dari dampak negatif mobilisasi manusia yang melakukan aktivitas wisata.
"Forum ini mengangkat tema tentang pariwisata berkelanjutan tentu saja supaya pariwisata berkembang secara berkelanjutan artinya desinasi wisata juga harus dikonservasi," katanya.
Pertemuan pelaku bisnis wisata bahari itu juga merupakan langkah awal pengenalan "Wonderful Indonesia" sebagai semboyan pariwisata dalam segi wisata bahari Tanah Air.
Forum Regional CTI dihadiri perwakilan pemerintah, pelaku usaha dan LSM dari enam negara Asia Pasifik yang berada di kawasan Segitiga Karang yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste.
Kawasan tersebut merupakan pusat keragaman hayati laut di dunia dengan lebih dari 2.000 jenis ikan karang dan 600 spesies karangg hidup di wilayah itu. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Indonesia merupakan destinasi pariwisata terbaik menurut penyelam di Amerika Serikat oleh sebab itu saya sangat tertarik untuk bergabung dalam forum ini karena kami juga menyadari bahwa paket pariwisata ini bisa digabungkan dengan `cultural trip dan diving`," kata seorang peserta forum bisnis (B2B) dari Amerika Serikat, Teresa Cabading di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu.
Pertemuan B2B itu dihadiri oleh pembeli international dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Tiongkok, Afrika Selatan, Polandia dan Inggris.
Pertemuan kalangan bisnis itu juga untuk memberikan kesempatan investasi dan berkolaborasi dalam industri pariwisata, yang menguntungkan bagi dua belah pihak.
"Saya sangat senang dengan inisiatif pariwisata Indonesia dalam mempromosikan industri `diving` sehingga ini menyadarkan saya tentang indahnya Indonesia. Ini merupakan pasar yang menjanjikan dan berpotensi untuk menjadi lebih besar. Selain itu saya juga menyukai forum ini karena juga membicarakan tentang tanggung jawab untuk menjaga ekosistem laut, selain dinikmati namun harus tetap terjaga," ujar pelaku bisnis dari Malaysia, Goh Hock Gin.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad mengatakan bahwa pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2020 dan 30 persen kunjungan wisatawan mancanegara itu ditarget dari sektor wisata bahari atau naik 15 persen dari total jumlah kunjungan turis ke Indonesia.
Sehingga dengan potensi yang besar dan target itu, maka diperlukan adanya standar berkelanjutan guna menjaga kawasan wisata bahari dari dampak negatif mobilisasi manusia yang melakukan aktivitas wisata.
"Forum ini mengangkat tema tentang pariwisata berkelanjutan tentu saja supaya pariwisata berkembang secara berkelanjutan artinya desinasi wisata juga harus dikonservasi," katanya.
Pertemuan pelaku bisnis wisata bahari itu juga merupakan langkah awal pengenalan "Wonderful Indonesia" sebagai semboyan pariwisata dalam segi wisata bahari Tanah Air.
Forum Regional CTI dihadiri perwakilan pemerintah, pelaku usaha dan LSM dari enam negara Asia Pasifik yang berada di kawasan Segitiga Karang yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste.
Kawasan tersebut merupakan pusat keragaman hayati laut di dunia dengan lebih dari 2.000 jenis ikan karang dan 600 spesies karangg hidup di wilayah itu. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015