Denpasar (Antara Bali) - Bali menghasilkan devisa sebesar 21,17 juta dolar AS dari hasil pengapalan patung dan aneka jenis cendera mata berbahan baku kayu ke pasaran ekspor selama Januari--April 2015.
"Perolehan tersebut merosot 19,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 26,17 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.
Khusus pada bulan April 2015, kata dia, patung hasil sentuhan seniman-seniman terampil itu meraup 5,33 juta dolar AS, atau meningkat 7,18 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya tercatat 4,97 juta dolar AS.
Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Maret 2015), perolehan devisa itu justru merosot karena saat itu mengantongi devisa sebesar 5,69 juta dolar AS.
Sementara itu selama 2014 pengapalan berbagai jenis patung ke pasaran luar negeri itu menghasilkan 73,24 juta dolar AS, atau menurun 19,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 90,61 juta dolar AS.
Panasunan Siregar menambahkan bahwa aneka jenis patung hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman dan perajin Bali itu mampu memberikan kontribusi sebesar 13,02 persen dari total ekspor daerah ini mencapai 162,70 juta dolar AS.
Mata dagangan tersebut paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat, yakni 27,26 persen, menyusul Jepang 2,06 persen, Australia 7,45 persen, Singapura 1,14 persen, Hong Kong 1,61 persen, Spanyol 7,03 persen, Belanda 5,88 persen, Thailand 0,60 persen, Jerman 4,58 persen, dan Prancis 4,64 persen.
Sebanyak 37,65 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia. Karya patung yang dibuat secara manual oleh seniman Bali sangat disenangi konsumen luar negeri.
Seniman Bali mengolah kayu menjadi berbagai jenis patung yang unik dan menarik. Bahkan, akar kayu juga diolah menjadi aneka jenis cendera mata yang sangat disenangi wisatawan mancanegara.
Perajin Bali sangat kreatif membuat karya patung dalam berbagai bentuk dan ukuran yang cukup disenangi konsumen mancanegara.
Ia menyebutkan sekian banyak sentra pengembangan patung di Bali di antaranya di Kabupaten Gianyar.
Wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Bali membeli berbagai jenis cendera mata, termasuk patung ukuran kecil sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Perolehan tersebut merosot 19,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 26,17 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.
Khusus pada bulan April 2015, kata dia, patung hasil sentuhan seniman-seniman terampil itu meraup 5,33 juta dolar AS, atau meningkat 7,18 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya tercatat 4,97 juta dolar AS.
Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Maret 2015), perolehan devisa itu justru merosot karena saat itu mengantongi devisa sebesar 5,69 juta dolar AS.
Sementara itu selama 2014 pengapalan berbagai jenis patung ke pasaran luar negeri itu menghasilkan 73,24 juta dolar AS, atau menurun 19,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 90,61 juta dolar AS.
Panasunan Siregar menambahkan bahwa aneka jenis patung hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman dan perajin Bali itu mampu memberikan kontribusi sebesar 13,02 persen dari total ekspor daerah ini mencapai 162,70 juta dolar AS.
Mata dagangan tersebut paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat, yakni 27,26 persen, menyusul Jepang 2,06 persen, Australia 7,45 persen, Singapura 1,14 persen, Hong Kong 1,61 persen, Spanyol 7,03 persen, Belanda 5,88 persen, Thailand 0,60 persen, Jerman 4,58 persen, dan Prancis 4,64 persen.
Sebanyak 37,65 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia. Karya patung yang dibuat secara manual oleh seniman Bali sangat disenangi konsumen luar negeri.
Seniman Bali mengolah kayu menjadi berbagai jenis patung yang unik dan menarik. Bahkan, akar kayu juga diolah menjadi aneka jenis cendera mata yang sangat disenangi wisatawan mancanegara.
Perajin Bali sangat kreatif membuat karya patung dalam berbagai bentuk dan ukuran yang cukup disenangi konsumen mancanegara.
Ia menyebutkan sekian banyak sentra pengembangan patung di Bali di antaranya di Kabupaten Gianyar.
Wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Bali membeli berbagai jenis cendera mata, termasuk patung ukuran kecil sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015