Denpasar (Antara Bali) - Salah seorang tokoh masyarakat Desa Serangan, Denpasar, Bali mengharapkan Pemerintah Provinsi Bali membantu masyarakat pesisir di wilayah setempat pendanaan untuk pembangunan dermaga kapal nelayan.

"Dengan adanya pembangunan dermaga, saya meyakini perekonomian masyarakat Desa Serangan tumbuh dan berkembang terutama bagi nelayan dan bersandarnya kapal cepat mengangkut wisatawan," ujar Wayan Darna, tokoh masyarakat Desa Serangan di Pantai Melasti, Denpasar, Senin.

Dengan dibangunnya dermaga itu, kata dia, nelayan yang sebelumnya hanya melakukan kegiatan penangkapan ikan juga dapat menambah pendapatan dengan menyewakan kapal untuk berwisata.

Selain itu, dengan adanya dermaga tersebut, akan menyerap tenaga lokal dari Desa Serangan yang menjadi pemandu wisata untuk kegiatan penyeberangan ke Serangan-Lembongan. "Kami bersama masyarakat sudah mengajukan proposal untuk bantuan dana pembangunan dermaga ke Pemerintah Kota, Dinas Perikanan dan Kelautan, maupun Pemerintah Provinsi Bali. Namun, belum mendapatkan tanggapan dari pemegang kebijakan," ujarnya.

Untuk pembangun dermaga tersebut, kata dia, direncanakan dengan panjang kurang lebih 40 meter dan menjorok ke laut sepanjang 30 meter. "Saat ini, yang menjadi kendala desa serangan untuk membangun dermaga karena minimnya pendanaan. Namun, pembangunan dermaga baru dan renovasi dermaga yang sudah ada dibutuhkan waktu selama satu tahun dengan perkiraan biaya sebesar Rp2 miliar," ujarnya.

Ia mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah sebesar 70 persen dari perkiraan biaya pembangunan dermaga itu dan sisanya lagi akan dibantu dari dana Desa. Untuk pembangunan dermaga kapal tersebut sudah berjalan 30 persen, dimana dana itu dibantu dari Desa Serangan.

Pihaknya mengakui pernah ada investor yang ingin membantu pembangunan dermaga itu. Namun, tidak sesuai dengan aturan desa dan terlalu berberit-belit sehingga dikhawatirkan banyak intervensi dari investor yang merugikan masyarakat Desa Serangan.  "Kami menginginkan tidak adanya intervensi dari investor sehingga tidak menyimpang dari aturan adat Desa Serangan," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015