Denpasar (Antara Bali) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar, menyatakan bahwa tidak ada warga dari Bali yang bekerja di Yaman, negara yang saat ini didera konflik bersenjata.
"Kami pastikan tidak ada warga dari Bali yang bekerja di Yaman," kata Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan BP3TKI, Ida Bagus Subawa di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan catatan BP3TKI tahun 2014 sebanyak 7.831 orang merupakan TKI Bali dan yang diberangkatkan dari Bali bekerja di luar negeri.
Sebagian dari jumlah itu untuk kawasan Timur Tengah, kata dia, sebagian besar TKI dari Pulau Dewata bekerja di Turki yakni sebanyak 756 orang, Kuwait (13), Pakistan (2), Qatar (50), Oman (13), Saudi Arabia (12), Bahrain (12), Uni Emirat Arab (141), Bahrain (16), Irak (3) dan Lebanon (3).
Subawa menambahkan bahwa sebagian besar pekerja tersebut bekerja di kapal pesiar atau sekitar 75 persen dan sisanya bekerja di industri perhotelan dan spa, konstruksi dan kapal tanker.
Kementerian Luar Negeri RI melansir bahwa ada sekitar 4.159 WNI di Yaman baik mahasiswa dan pekerja serta staf KBRI dan keluarganya. Pemerintah pusat saat ini tengah berupaya memulangkan WNI dalam kondisi aman mengingat pertikaian antara milisi Houthi dengan prajurit pemerintah setempat semakin memanas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami pastikan tidak ada warga dari Bali yang bekerja di Yaman," kata Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan BP3TKI, Ida Bagus Subawa di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan catatan BP3TKI tahun 2014 sebanyak 7.831 orang merupakan TKI Bali dan yang diberangkatkan dari Bali bekerja di luar negeri.
Sebagian dari jumlah itu untuk kawasan Timur Tengah, kata dia, sebagian besar TKI dari Pulau Dewata bekerja di Turki yakni sebanyak 756 orang, Kuwait (13), Pakistan (2), Qatar (50), Oman (13), Saudi Arabia (12), Bahrain (12), Uni Emirat Arab (141), Bahrain (16), Irak (3) dan Lebanon (3).
Subawa menambahkan bahwa sebagian besar pekerja tersebut bekerja di kapal pesiar atau sekitar 75 persen dan sisanya bekerja di industri perhotelan dan spa, konstruksi dan kapal tanker.
Kementerian Luar Negeri RI melansir bahwa ada sekitar 4.159 WNI di Yaman baik mahasiswa dan pekerja serta staf KBRI dan keluarganya. Pemerintah pusat saat ini tengah berupaya memulangkan WNI dalam kondisi aman mengingat pertikaian antara milisi Houthi dengan prajurit pemerintah setempat semakin memanas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015